Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beragam cara masyarakat meresepsikan
Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari, menjadikan Al-Qur’an sebuah benda
yang sakral, dijadikan sebagai Jimat dengan meyakini bahwa Al-Qur’an obat
untuk segala penyakit, pelindung dari segala gangguan hal ghaib. Serta cara
masyarakat menafsirkan isi kandungan Al-Qur’an menurut pemahaman
mereka sendiri. Hal ini menjadi menarik untuk diletiti mengingat kebolehan
penggunaan jimat para ulama masih berbeda pendapat. Penelitian ini juga
dilakukan untuk mengetahui cara masyarakat Pantai Lunci meresepsikan Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Karena pada dasarnya Al-Qur’an
berfungsi sebagai pedoman kehidupan bagi seluruh manusia.
Untuk meneliti dan mengkaji hal ini, peneliti hendak membahas masalah masalah berikut; Pertama, Bagaimana sejarah jimat di Pantai Lunci dan
Kedua, bagaimana resepsi masyarakat Kecamatan Pantai Lunci tentang
penggunaan ayat-ayat Al-Qur’an sebagai jimat untuk anak. Untuk membahas
permasalahan di atas, maka dilakukanlah penelitian ini dengan model
penelitian kualitatif. Adapun tekhnik pengumpulan data dilakukan dengan
cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Teori yang digunakan penulis
yakni teori resepsi berdasarkan tiga tipologi resepsi, yaitu eksegetis, estetis
dan fungsional.
Adapun hasil dari penelitian ini terbagi menjadi dua, yakni pertama, sejarah
penggunaan jimat untuk anak di Kecamatan Pantai Lunci yang dikatakan
sudah berlangsung dari sebelum Islam datang. Kedua, diketahui masyarakat
meresepsikan Al-Qur’an secara fungsional. Resepsi Al-Qur’an secara
fungsional adalah kepercayaan masyarakat tentang kehebatan ayat-ayat
tertentu sebagai penyembuh, penangkal penyakit, pelindung dari pada
makhluk halus, dan lain sebagainya