Abstract:
Living Qur`ān adalah ilmu yang membahas mengenai Al-Qur`ān yang
hidup di tengah-tengah masyarakat, atau ilmu tentang menghidupkan Al Qur`ān. Salah satu kegiatan yang masuk ke dalam ranah ini adalah penerapan
ayat-ayat Al-Qur`ān sebagai media ruqyah di Markaz Bekam Ruqyah
MABRUQ Jambi. Dalam hal ini penulis ingin mengetahui lebih signifikan
mengenai metode ruqyah yang digunakan di Markaz Bekam Ruqyah
MABRUQ.
Adapun masalah yang diangkat dalam penelitian ini; metode dan ayat ayat Al-Qur`ān yang digunakan di Markaz Bekam Ruqyah MABRUQ serta
kendala-kendala yang dihadapi oleh Markaz Bekam Ruqyah MABRUQ
ketika meruqyah pasien. Persamaan dengan riset-riset terdahulu yaitu sama sama mengkaji mengenai metode ruqyah, namun berbeda dari segi objek
yang diteliti.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Field Reserch berbasis Living
Qur`ān dengan menggunakan metode kualitatif. Sumber data mencangkup
data primer dan sekunder. Data primer menggunakan teknik purposiv
sampling yang diambil dari pimpinan Markaz Bekam Ruqyah MABRUQ, 1
orang terapis ruqyah, 2 orang staf Markaz Bekam Ruqyah MABRUQ, dan 5
orang pasien non medis atau gangguan jin. Sedangkan data sekunder berasal
dari buku, jurnal, skripsi, atau tulisan-tulisan lainnya yang berhubungan
dengan tema penelitian penulis. Teknik pengumpulan data menggunakan
observasi, wawancara dan dokumentasi, dengan pendekatan fenomenologi
teori Edmund Husser (1859-1938).
Ruqyah Syar‟iyyah adalah metode pengobatan menggunakan ayat-ayat
Al-Qur`ān, ḥadiṣ-ḥadiṣ rasul, serta doa-doa yang dipahami dengan jelas
maknanya. Penulisan ini dilatarbelakangi oleh banyaknya masyarakat yang
lebih memilih metode pengobatan yang tidak dibenarkan syari‟at Islam
dalam mengobati penyakit non medis. Pelaksanaan Ruqyah Syar‟iyyah di
Markaz Bekam Ruqyah MABRUQ menggunakan ayat-ayat ruqyah pada
umunya dengan beberapa tahap baik sebelum maupun setelah proses ruqyah.