dc.description.abstract |
Membaca Al-Qur’an harus dengan tartīl yang unggul dan benar-benar
berkualitas, yaitu membacanya dengan melafalkan ayat-ayat Al-Qur’an
sebagus dan semaksimal mungkin berdasarkan kaidah ilmu tajwid. Namun
cukup disayangkan karena saat ini 65% muslim di Indonesia masih mengalami
buta aksara Al-Qur’an.
Penelitian ini merupakan penelitian Living Qur’an dengan metode
deskriptif kualitatif dengan teori Fenomenologi guna mengetahui kualitas dan
faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca Al-Qur’an surah Ar raḥmān ayat 1-20 pada Ibu Rumah Tangga di wilayah Jalan Jambu RT 002,
RW 011, Kelurahan Pisangan, Ciputat Timur sebagai sumber primer dan
Metode Maisūrā penulis gunakan untuk parameter analisis, Sedangkan teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan
dokumentasi. Narasumber dalam penelitian ini dipilih menggunakan cara
purpossive sampling. Jumlah Ibu Rumah Tangga yang menjadi narasumber
berjumlah 30 orang.
Kesimpulan: terdapat 8 orang (27%) narasumber yang memiliki
kemampuan cukup baik dalam membaca Al-Qur’an secara tartīl dan 22 orang
(73%) belum mampu membaca Al-Qur’an dengan baik sesuai kaidah Metode
Maisūrā. Faktor yang menjadi pendukung yaitu guru, dukungan keluarga,
minat yang tinggi, motivasi untuk aktif selalu belajar dan membaca,
lingkungan sosial yang cukup mendukung, sarana dan fasilitas untuk ibadah
dan belajar agama yang memadai, kepedulian lembaga setempat ketua RT,
DKM musala, dan pengurus pengajian musala yang saling mendukung, dan
adanya pengajian khusus ibu-ibu muslimat yang diselenggarakan setiap hari
minggu. Sedangkan faktor yang menjadi kendala yaitu tidak adanya guru yang
berada di wilayah tersebut, pengajian hanya dilakukan setiap satu minggu
sekali, mayoritas Ibu Rumah Tangga di wilayah tersebut mengaji hanya waktu
kecil dan tidak sampai khatam kemudian baru mengaji lagi setelah usia lanjut,
faktor usia yang membuat ibu-ibu mengalami penurunan efektifitas, keaktifan
dan daya ingat, rendahnya motivasi dan minat ibu-ibu untuk membaca Al Qur’an secara rutin, kesibukan untuk mengurus anak dan bekerja sehingga
tidak bisa membaca Al-Qur’an dan mengikuti pengajian secara rutin. |
en_US |