dc.description.abstract |
Pemahaman terhadap qirâ`ât sebagai prasarat dalam tafsir, menurut Jalâluddin al-Suyûthi, disebabkan adanya versi bacaan (qirâ’ât) Al-Qur’an berbeda-beda, adakalanya perbedaan itu berkaitan dengan substansi lafazh atau berkaitan dengan lahjah atau dialek kebahasaan. Perbedaan qirâ’ât yang berkaitan dengan substansi lafazh bisa menimbulkan perbedaan makna, sementara perbedaan qirâ’ât yang berkaitan dengan lahjah atau dialek kebahasaan tidak menimbulkan perbedaan makna seperti bacaan tashîl, imâlah, taqlîl, tarqîq, tafkhîm dan sebagainya.
Penafsiran ayat ini melalui pendekatan qira’at Al-Qur’an baik yang nilai sanadnya mutawatir maupun syadz, Adanya perbedaan bacaan - yang tidak lain adalah sebagai suatu keringanan dan kemurahan dari Allah swt untuk hamba-Nya-,ternyata dapat ditemukan beberapa kemungkinan makna yang bisa memberikan spectrum penafsiran yang lebih luas. Mudah-mudahan semua membawa kemudahan bagi umat dalam memahami,menghayati,dan mengamalkan ajaran Al-Qur’an. |
en_US |