Abstract:
Masih banyak para orang tua yang rela mengeluarkan upah yang besar untuk pendidikan duniawi dan menyepelekan upah pendidikan Al-Qur’an, bahkan dalam pendidikan Al-Qur’an pun masih ada yang pro kontra dan tidak mau membayar dengan beralasan mengajarkan Al-Qur’an ialah ibadah dan tidak seharusnya di ukur dengan uang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui praktik pemberian upah mengajarkan Al-Qur’an di TPA Nurul Falah Kota Depok dan untuk menganalisis praktik pemberian upah mengajarkan Al-Qur’an di TPA Nurul Falah Kota Depok.
Metode penelitian yang digunakan ialah studi lapangan/ field research dengan jenis kualitatif. Peneliti memperoleh data primer dari melaksanakan wawancara kepada 4 pihak pengelola (guru) dan 3 pihak wali murid TPA Nurul Falah Kota Depok, dan data sekunder memperoleh dari buku-buku fikih, jurnal, artikel. Pendekatan penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif.
Hasil dari penelitian ini yaitu, pertama Tinjauan fikih muamalah terhadap honor mengajarkan Al-Qur’an ini sudah memenuhi rukun dan syarat ijarah. Dalam pratiknya kedua belah pihak berakad yaitu pihak TPA maupun wali murid TPA Nurul Falah Kota Depok ini melakukan transaksi upah (ujrah) atas jasa mengajarkan Al-Qur’an. praktik pemberian upah guru pengajar Al-Qur’an sebesar Rp. 30.000,00. Adapun guru Menurut hukum Islam menerima atau mengambil upah (ujrah) yang diberikan wali murid terhadap guru pengajar Al-Qur’an sifatnya mubah (boleh) karena adanya kemaslahatan sebagaimana dalam firman Allah QS. Al-Qashash [28]: 26-27 dan hadis yang diriwayatkan Bukhari No. 5737.
