Abstract:
Al-Qur‟an adalah sumber pengambilan hukum yang utama. Untuk itu, sebagai umat Islam dianjurkan dapat memahami makna-makna yang terkandung dalam Al-Qur‟an. Makna-makna ini dapat dipahami setelah mempelajari penafsirannya. Al-Qur‟an sendiri memiliki ragam bacaan yang perbedaannya terkadang mempengaruhi penafsirannya. Pada masa sekarang masih banyak yang belum mengetahui perbedaan bacaan Al-Qur‟an, sehingga membuat adanya perseteruan. Perseteruan ini disebabkan karena ketidaktahuan dan anggapan bahwa apa yang mereka pahami adalah yang benar. Oleh karena itu, penulis mencoba memberikan penjelasan ragam qirā‟āt yang ada dalam Al-Qur‟an, tepatnya dalam juz „amma.
Penelitian ini memiliki hal baru untuk dikaji, karena meskipun sebelumnya sudah ada penelitian yang membahas perihal ilmu qirā‟āt, namun masih jarang ditemui pembahasan mengenai qirā‟āt yang ada dalam juz „amma, khususnya dalam kajian kitab tafsir al-Kasysyāf karya az-Zamakhsyarī.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kajian kepustakaan (library research) dengan metode deskriptif analitis atau analisis konten serta memakai pendekatan taḥlilī menurut al-Farmawi. Penelitian ini bersumber dari kitab tafsir al-Kasysyāf dengan tambahan sumber dari buku-buku yang bertema serupa.
Hasil dari penelitian ini setelah mengamati beberapa surah; surah at-Takāṡur, al-Humazah, al-Fīl, Quraisy, al-Mā‟ūn, al-Kauṡar, al-Lahab, al-Ikhlāṣ dan an-Nās, ditemukan 59 perbedaan bacaan qirā‟āt yang terdapat dalam 22 ayat dari 9 surah. Berdasarkan 59 perbedaan bacaan yang telah disebutkan, perbedaan itu dikelompokkan menjadi dua kelompok; perbedaan dalam kaidah uṣūliyyah, yang berjumlah tiga ayat dalam tiga surat yang berbeda dan perbedaaan dalam kaidah farsy al-ḥurūf, yang terdapat pada 52 ayat lainnya. Dari 53 bacaan tersebut, ada 4 ayat yang ragam bacaannya mempengaruhi penafsiran.
