Abstract:
Kegiatan mengingat Allah SWT atau yang biasa disebut dengan zikir merupakan ibadah yang mulia. Baik dalam situasi dan kondisi apapun, seperti halnya mengingat Allah SWT setelah sholat, menjadi suatu hal yang juga dianjurkan dalam Islam. Keberadaan Al-Qur’an yang hidup di tengah kalangan masyarakat memiliki respon dan apresiasi yang beragam, dinamis, dan variatif, yang kemudian dikaji sebagai “living Qur’an”. Seperti halnya, yang dilakukan di Pondok Pesantren Griya Mantab Al-Qur’an Learning Lampung Timur.
Dari beberapa tinjauan literatur, penulis mendapti dari segi persamaan dan perbedaannya. Persamaan yang terdapat dalam penelitian penulis yaitu sama-sama mengkaji mengenai tema tentang zikir yang beberapa juga menggunakan ayat atau surah dalam Al-Qur’an, dan sama-sama mengkaji living Qur’an. Sedangkan yang menjadi perbedaan dalam penelitian penulis terdapat pada tempat, dan pada surah yang digunakan sebagai zikir setelah sholat oleh para santri putri.
Selanjutnya, jenis penelitian ini yakni kualitatif dengan studi field reseach yang berbasis living Qur’an. Untuk data primernya terdiri dari pengasuh, para ustadzah, para pengurus, dan juga para santri. Sedangkan data sekundernya melalui arsip dokumen Pondok Pesantren Griya Mantab artikel jurnal, skripsi dan buku-buku penunjang. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Kemudian, data tersebut dianalisis dan diuraikan secara deskriptif.
Sementara hasil dari penelitian ini diantaranya: Pertama, pembacaan zikir setelah sholat dengan surah pilihan dalam Al-Qur’an yakni surah al-Wāqi’ah, surah al-Insān, surah Yāsīn di Pondok Pesantren Griya Mantab Al-Qur’an Learning Lampung Timur memiliki catatan sejarah asal mula adanya fenomena tersebut. Kedua, dalam praktik pelaksanaan zikir setelah sholat ini memiliki tata runtutan yang berbeda. Ketiga, pembacaan zikir setelah sholat dengan surah pilihan dalam Al-Qur’an memberikan manfaat bagi para santri, ustadzah, dan juga pengasuh. Dalam penelitian ini, penulis menemukan keunikan terkait fenomena yang terjadi yakni kemanfaatan pembacaan zikir setelah sholat dengan surah pilihan dalam Al-Qur’an ini juga dirasakan oleh santri-santri cilik yang berusia 10-11 tahun.
