dc.description.abstract |
Masalah tahunan setiap kali terjadi mendekati tanggal 25 Desember pengucapan selamat hari natal bagi kamu Muslim. Sejauh ini belum ada konsensus tegas dari para ulama di seluruh dunia tentang mengucapkan “Selamat Natal” sehingga terdapat unsur persuasif agar khalayak pro atau kontra sebagai wacana yang akan dibahas di penelitian ini.
Konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah media sosial youtube sebagai sumber penyampaian dakwah, teori semiotika Charles Sanders Prierce dan analisis wacana dalam mengkaji setiap pendapat yang diambil dari tokoh-tokoh agama (da’i) untuk melihat pro atau kontra terhadap pengucapan selamat natal.
Berdasarkan analisa wacana, dapat diketahui bahwa semua pendapat da’i merupakan wacana lisan yang langsung berisikan ideologi dan strutktur dari perspektif masing-masing. Teori semiotika Charles Sanders Pierce, melihat poin-poin tanda yaitu Qualisign, Sinsign, Legisign, Ikon, Indeks, Simbol, Rheme, Dicent, dan Argumen.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa Habib Husein, Gus Miftah Ustadz Quraish Shihab, dan Buya Arrazy Hasyim pro kepada pengucapan Selamat Natal bagi kaum Muslim, sedangkan Buya Yahya, Ustadz Adi Hidayat, Ustadz Khalid Basalamah, Ustadz Abdul Somad, Ustadz Felix Siauw, dan Syekh Ali Jaber memiliki pendapat kontra. |
en_US |