dc.description.abstract |
Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh Mini International
Neuropsychiatric Interview (MINI) pada tahun 2018, ditemukan sejumlah
masyarakat Indonesia yang tidak melakukan pengobatan terhadap gangguan
mental yang dialaminya. Tercatat sejumlah 91% penduduk Indonesia tidak
melakukan pengobatan pada depresi yang dimilikinya, sementara 9% penduduk
sisanya melakukan pengobatan. Dari sini dapat disimpulkan beberapa
permasalahan terkait fenomena gangguan mental di Indonesia. Permasalahan
tersebut meliputi banyaknya masyarakat yang mengalami gangguan psikologis,
minimnya pemahaman masyarakat dalam menyikapi maupun mengobati
penderita gangguan mental, dan minimnya pemahaman masyarakat mengenai
konsep self healing perspektif Al-Qur’an.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka tujuan penelitian ini yaitu menggali
penafsiran M. Quraish Shihab terkait ayat-ayat zikir dan syukur sebagai
penyembuhan diri dari penyakit dalam dada, dan menganalisa relevansi
penafsiran M. Quraish Shihab terhadap praktik self healing di Indonesia.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kualitatif dengan
bentuk library research. Sumber dan data utama yaitu kitab Tafsir Al-Mishbah
karya M. Quraish Shihab. Pendekatan teori yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan hermeneutika objektif dengan mengambil pendekatan
psikologis teori self healing milik Diana Rahmasari.
Hasil dalam penelitian ini adalah pertama, berdasarkan penafsiran Quraish
Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah pada surah Al-Baqarah ayat 152, surah Al-A’rāf
ayat 201,surah Al-Ra’du ayat 28, surah Az-Zumar ayat 23, surah Āli-Imrān ayat
145, surah Luqmān ayat 12, dan surah Az-Zumar ayat 7, bahwasannya konsep self
healing dengan zikir dan syukur menurut Quraish Shihab adalah zikir dan syukur
dengan keseluruhan anggota tubuh berupa lisan, hati, pikiran dan perbuatan.
Kedua, relevansi penafsiran M. Quraish Shihab terhadap praktik self healing di
Indonesia, yakni eratnya keterkaitan zikir dan syukur dalam kesehatan mental.
Secara psikologis, zikir mampu memberikan ketenangan jiwa sebagai
konsekuensi menurunnya ketegangan pada tubuh serta tumbuhnya keyakinan
pada sifat Allah SWT. ketika mengingat-Nya. Sedangkan self healing syukur
memberikan manfaat secara psikologis berupa : memperbaiki pikiran negatif,
mengurangi rasa ketidak-puasan, menumbuhkan sifat positif serta semangat
beribadah. |
en_US |