dc.description.abstract |
Tesis ini membahas tentang salah satu cabang ilmu tafsir yang berkaitan erat dengan ilmu bahasa, yakni al-Wujûh wa an-Nazhâ`ir. Tepatnya kajian al-Wujûh wa an-Nazhâ`ir dalam tafsir Fath al-Qadîr al-Jâmi’ Baina Fannay ar-Riwâyah wa ad-Dirâyah min ‘Ilmi at-Tafsîr karya imam asy-Syaukânî. Adapun objek kajian lafazh dari sisi al-Wujûh wa an-Nazhâ`ir dalam tesis ini adalah lafazh hudâ, hasanah dan rahmah. Dari tiga lafazh yang peneliti pilih, yang pertama adalah hudâ. Dalam tafsir Fath al-Qadîr, lafazh hudâ ditinjau dari ilmu al-Wujûh, setidaknya memiliki 20 makna, sedangkan dalam tinjauan an-Nazhâ`ir ada 4 kata yang memiliki makna sama dengan lafazh hudâ. Lafazh kedua adalah hasanah, lafazh ini memiliki 18 makna, sedangkan ditinjau dari ilmu an-Nazhâ`ir lafazh yang semakna dengan hasanah hanya ada 1. Lafazh berikutnya adalah rahmah, lafazh ini memiliki 19 makna. Adapun lafazh-lafazh yang semakna dengan rahmah setidaknya ada 6.
Ketiga lafazh tersebut, masing-masing memiliki makna asalnya. Namun, terkadang dalam kondisi tertentu akan berubah kepada makna yang jauh dari asalnya. Walaupun pada akhirnya, lafazh-lafazh yang terlihat keluar dari makna asalnya tersebut justru lebih tepat jika dimaknai dan disandingkan dengan ayat-ayat tertentu, yang jika dipaksa sama dengan makna asal, justru akan menjadi rancu dan seakan tidak tepat. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ilmu al-Wujûh wa an-Nazhâ`ir sangat penting dalam menafsirkan Al-Qur`an agar tidak salah dalam memaknai sebuah lafazh. |
en_US |