DSpace Repository

Pemikiran Orientalis Tentang Ilmu Qira’at (Studi Kritis terhadap Pemikiran Ignaz Goldziher tentang Unifikasi Qira’at dalam Terjemah Kitab Madzahib al-Tafsir al-Islami)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Romlah Widayati
dc.contributor.advisor Ahmad Syukron
dc.contributor.author Siti Masyitah Ibrahim, 218410934
dc.date.accessioned 2022-10-19T06:30:07Z
dc.date.available 2022-10-19T06:30:07Z
dc.date.issued 2022
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2029
dc.description.abstract Al-Qur’an merupakan tuntunan dan pedoman hidup bagi uamt Islam yang Allah SWT secara tawqifi, dengan perantara malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw. Kevalidan isi Al-Qur’an sangat sulit dipalsukan atau diubah, karena jaminan penjagaan langsung dari Allah SWT melalui lisan para penghafal Al-Qur’an. Usaha para sarjana Barat untuk menjatuhkan Al-Qur’an semakin jelas terlihat ketika syi’ar Islam semakin meluas ke penjuru dunia. Hal inilah yang menjadi titik awal kajian dan penelitian mereka terhadap Al-Qur’an, yang bertujuan untuk mencari kelemahan dan menjatuhkan Al-Qur’an. Seorang orientalis Hungaria bernama Ignaz Goldziher merupakan salah satu sarjana barat (orientalis) yang aktif mengkaji, meneliti dan mengkritik ajaran agama Islam. Kegigihannya dalam mengkaji Islam nampak ketika ia bahkan memalsukan identitasnya dan mengaku sebagai Muslim untuk dapat mengkaji Al-Qur’an di Universitas Al-Azhar, Kairo. Di sinilah ia mulai mencari celah yang dapat meruntuhkan keimanan umat Islam, mulai dari pembahasan kredibilitas Rasulullah saw., proses kompilasi dan kodifikasi Al-Qur’an, penafsiran, hadits, periwayatan, qira’at dan bidang ilmu Islam lainnya menjadi pedoman dan landasan syari’at Islam. Kritik terbesarnya adalah pada Al-Qur’an, dari Rasulullah saw. yang dituduh gila sampai Al-Qur’an yang dianggap hanya karangan Rasulullah saw. saja. Penelitiannya pun membahas masa kompilasi, kodifikasi sampai Al-Qur’an yang penulisannya sudah sempurna sekarang ini. Ignaz menganggap bahasa Arab tidak siap menerima Al-Qur’an karna cacat dalam paleografinya, hal ini disebabkan tidak adanya nuqtoh (titik) dan syakl (harakat). Sehingga menurut Ignaz inilah yang menjadi peluang untuk umat Islam membacanya sesuka hati mereka, bahkan ada beberapa ulama yang menciptakan kreasi qira’at sendiri. Pada celah inilah Ignaz mengusung dan menyerukan unifikasi qira’at ke dalam 1 macam qira’at saja. Berdasarkan hipotesis yang diangkat oleh Ignaz Goldziher inilah penulis akan mengkaji lebih mendalam keabsahan hipotesis Ignaz Goldziher terhadap Al-Qur’an, terutama dalam pembahasan qira’at serta pendapat sarjana Muslim yang merespon hipotesis Goldziher. Dalam Tesis ini penulis akan mengungkap asal mula dan pendekatan yang digunakan Ignaz Goldziher dalam memahami konteks Qira’at Al-Qur’an. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Program Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Pemikiran Orientalis en_US
dc.subject Ilmu Qira’at en_US
dc.subject Ignaz Goldziher en_US
dc.subject Kitab Madzahib al-Tafsir al-Islami en_US
dc.title Pemikiran Orientalis Tentang Ilmu Qira’at (Studi Kritis terhadap Pemikiran Ignaz Goldziher tentang Unifikasi Qira’at dalam Terjemah Kitab Madzahib al-Tafsir al-Islami) en_US
dc.type Tesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account