DSpace Repository

Onani dalam Tinjauan Hukum Islam

Show simple item record

dc.contributor.advisor Moh. Dja'far
dc.contributor.author Mita Elida, 92069
dc.date.accessioned 2022-10-27T08:03:00Z
dc.date.available 2022-10-27T08:03:00Z
dc.date.issued 2001
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2127
dc.description.abstract Manusia dilengkapi naf su seksual antara lain agar manusia mampu menjadi Khalifah - dimuka bumi. Tugasnya adalah untuk mensej3.hterakan dan mempertahankan kehidupan di dunia. Dengan akal dan petunjuk Allah manusia dapat mengatur dan mensejahterakan kehidupan dan dengan nafsu seks manus1a mempertahankan kehidupan, yakni dengan jalan meneruskan keturunan. Sedangkan pada hewan, adanya nafsu seks semata-mata hanya sebagai kebutuhan biologis dan merupakan naluri, disamping sebagai suatu cara untuk melestarikan keturunan. Akan tetapi hewan tidak bisa menjadi khalifah, karena tidak mempunyai akal dan pikiran.Namun di balik itu nafsu seks merupakan sumber problema yang paling pelik bagi manusia. Nafsu seks dapat menjerumuskan manusia ke jurang kejahatan, seperti pembunuhan, perampokan, pemerkosaan. Oleh karena nafsu begitu besar bahayanya, Al-Qur'an menceritakan beberapa kasus yang menunjukkan bahwa seks bisa menjadi sumber malapetaka dan bencana bagi umat manusia. Nafsu seks, oleh Freud1 disebut sebagai pondasi perkembangan kepribadian manusia yar!g mempunyai potensi besar untuk mencelakakan manusia. Dalam pada tu Islam mengarahkan agar penyaiuran nafsu seks dilakukan sebaik-baiknya sesuat dengan tujuan utama Allah dalam memberi nafsu seks bagi manusia. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Onani en_US
dc.subject Hukum Islam en_US
dc.title Onani dalam Tinjauan Hukum Islam en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account