DSpace Repository

Implementasi Ijma’ Al-Mufassirin di Indonesia (Studi Analisis Kitab Tafsir Indonesia Abad Pertengahan)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Muhammad Azizan Fitriana
dc.contributor.advisor Ahmad Syukron
dc.contributor.author Siti Eva Zulfa, 219410899
dc.date.accessioned 2022-10-31T08:47:13Z
dc.date.available 2022-10-31T08:47:13Z
dc.date.issued 2022
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2195
dc.description.abstract Penyimpangan dalam Tafsir hampir selalu ditemukan dalam setiap zaman sejak wafatnya Rasulallah dan para sahabat. Berbagai penyimpangan itu disebabkan oleh beberapa faktor seperti kontaminasi dari israiliyat, dangkalnya pengetahuan bahasa dan keilmuwan tafsir, juga subjektifitas yang ditunggangi kepentingan pribadi atau kelompok. Akibat dari penyimpangan tersebut, muncullah pemahaman yang keliru, pendapat yang menyeleweng, bahkan kelompok aliran yang menyimpang jauh dari dasar agama. Hal ini terjadi di beberapa tempat termasuk di Indonesia. Mempertimbangkan hal tersebut, diperlukan kajian khusus mengenai rumusan penafsiran yang telah disepakati oleh para mufasir terdahulu (ijma‘ al-Mufassirin). Hal ini ditujukan agar penafsiran dari generasi terbaik itu tidak diabaikan begitu saja serta menjadi pedoman yang kuat dalam menghadapi gempuran problematika zaman. Rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi konsep ijma‘ al-Mufassirin dalam kitab Irsyad ad-Darisin karya Afifuddin Dimyati dan implementasi ijma‘ al-Mufassirin dalam lima kitab Tafsir Indonesia. Karena merupakan penelitian Pustaka (library research), segala data dikumpulkan dengan cara menelaah berbagai literatur yang berhubungan dengan topik penelitian. Adapun objek utama dalam penelitian ini adalah pandangan Kitab Tafsir Marah Labid, Raudhatul ’irfan, Al-Ibriz, Al-Azhar dan Tafsir Kemenag mengenai ayat-ayat yang mengandung ijma‘ al-mufassirin. Kesimpulan dalam penelitian ini merumuskan dua sikap mufasir Indonesia dalam menanggapi ijma‘ al-mufassirin. Sikap pertama adalah menyetujui ijma‘ dengan mengutipnya di dalam penafsiran. Hal ini terlihat dari kekompakan lima mufasir Indonesia dalam menafsirkan QS. Al-Baqarah[2]: 144, QS. Al-Baqarah[2]: 180, QS. Al-Baqarah[2]: 228, serta QS. Al-Baqarah[2]: 286. Sedangkan sikap kedua adalah tidak mengutipnya. Sikap ini ditunjukkan Ahmad Sanusi pada saat menafsirkan QS. Al-Baqarah[2]: 34, juga Tafsir Marah Labid, Al-Ibriz, Al-Azhar, dan Tafsir Kemenag ketika menafsirkan QS. Al-Baqarah[2]: 48. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Program Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Ijma‘ al-mufassirin en_US
dc.subject Tafsir Indonesia en_US
dc.subject Afifuddin Dimyati en_US
dc.title Implementasi Ijma’ Al-Mufassirin di Indonesia (Studi Analisis Kitab Tafsir Indonesia Abad Pertengahan) en_US
dc.type Tesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account