Abstract:
Alquran sebagaimana diyakini umat Islam sepanjang abad merupakan kalam Allah yang berisi tuntunan hidup bagi seluruh umat manusia. Secara harfiyah, proposisi ini mempunyai implikasi yang bisa menjelaskan ketika seseorang membandingkannya dengan pandangan umat kristiani terhadap empat penulis Injil: Markus, Mathius, Lukas, dan Yohanes. Injil-injil itu tidak lebih dari cerita tentang kehidupan Isa, serta memuat beberapa nasehat dan sabdanya. Dan isinya bertentangan antara satu dengan yang lainnya, bahkan satu injil sendiri mengandung isi yang bertentangan satu bagian dengan bagian yang lainnya. Tidak demikian halnya dengan Alquran, pengarangnya bukanlah Nabi Muhammad saw, yang menyampaikan dengan kata-katanya sendi1i akan tetapi melalui perantara malaikat Jibril dengan lafal dan maknanya dari Allah swt yang dinukilkan secara mutawatir dan membacanya merupakan ibadah. Firman-firman itu la tujukan kepada mahluk yang paling dicintainya Nabi Muhammad saw, dan melalui beliau menunjukkan kepada umat manusia. Dan atas dasar inilah maka Aquran menjadi kitab petunjuk.
Proposisi bahwa Alquran sebagai kitab petunjuk untuk seluruh umat rnanusia sebagaimana dilihat dari asbabun nuzulnya, telah ditegaskan oleh Allah swt sendiri.