Abstract:
Penulis mengambil judul ini, disebabkan akhir-akhir ini dalam praktek perbankan syariah yang ada di Indonesia, khususnya pada Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Mojokerto yang di kenal menyediakan berbagai usaha di bidang syariah, saat ini mengeluarkan satu produk yang baru-baru ini banyak diminati oleh umat Islam, yakni pembiayaan talangan haji yang dalam isltilah konsep perbankan menggunakan akad Qardh wal ijarah
Pembiayaan talangan haji adalah salah satu bentuk produk yang terdapat pada Bank Syariah Mandiri cabang Mojokerto yang diartikan sebagai kegiatan meminjamkan dengan sukarela, meskipn terdapat imbalannya, namun imbalan tersebut merupakan ujrah dari akad ijarah yang telah di tentukan di muka. sistem ini berbeda dengan sistem perbankan konvensional, di mana dalam setiap transaksinya dikenakan bunga atau imbalan yang besarnya sudah ditetapkan. Tanpa mennggunakan akad ijarah sebelumnya. Penilitian ini menggunakan metode normatif dan yuridis empiris. Di mana penelitian normatif dilakukan untuk menganalisis norma-norma yang menjadi dasar dalam perbankan syariah, sedangkan penelitian yuridis digunakan untuk menganalisis semua peraturan tentang bank syariah berdasarkan Undang undang No IO tahun 1998 dalam hal spesifik terhadap Fatwa DSN MUI, sedangkan pendekatan empiris dilakukan untuk melihat hukum yang terjadi dalam perbankan.
Dari penelitian tersebut dihasilkan bahwa, konsep yang ada pada pembiayaan Talangan Haji yang diberikan adalah dengan menggunakan akad ijarah wal Qardh, sebab terdapat ujrah di saat pelunasan terakhir. Namun pada implementasi dalam perbankan mayoritas menyebut dengan akad Qardh saja.
