Abstract:
Manusia telah diberi oleh Tuhan sebuah karunia berupa potensi sebagai bekal untuk hidup, baik potensi yang bersifat material maupun yang bersifat spiritual. Suatu karakteristik yang tidak ada pada eksistensi-eksistensi makhluk yang lain. Potensi yang akhirnya mampu mengantarkan manusia untuk mencapai kebaikan di dunia maupun di akhirat dan meraih predikat "the best of creation" ( 1). Melalui potensi ini juga manusia bisa mencapai tingkat
kesempurnaan sebagai insdn kdmil (manusia sempurna), tergantung pada sejauh mana ia mampu mengelola potensi tersebut serta mengembangkannya. Muqaga Mu!ahhari mengatakan bahwa, manusia sebagai ma!rJlluk historis merupakan makhluk potensial, yaitu bahwa dalam dirinya terdapat sifat-sifat potensial yang perwujudannya dibebankan kepada manusia itu sendiri. 1 Seperti yang diungkapkan oleh Vivekananda, bahwa seluruh potensi kesempurnaan telah terdapat dalam jiwa manusia, namun hanya saja masih dalam bentuk potensial dan harus diaktualisasikan.2 Di samping itu, Michael Murphy3 pemah menegaskan bahwa kita hanya menggunakan sebagian saja dari kapasitas yang kita miliki, kita sebetulnya mempunyai potensi untuk mengembangkan diri kita menjadi "lebih dahsyat" dari apa yang kita lakukan sekarang. Proses pengembangan ini tidak ada batasnya pada diri manusia, kita memiliki transfonnasi untuk menjadi apa saja.