Abstract:
Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Masa ini juga disebut masa krisis yang mempengaruhi perubahan fisik, mental, moral, emos1 dan juga kultur sosial remaja. Pada masa ini juga terjadi perubahan yang cukup signifikan dalam pola fikir seseorang; yang ditandai dengan kemampuan untuk melihat suatu masalah sebagai hubungan sebab akibat, cara fikir abstrak dan kritis. Hal ini mempengaruhi remaja dalam mengenali diri dan lingkungannya. Bagi remaja sendiri, dengan terjadinya perubahan dan kegoncangan pada segala ha! --baik dari segi fisik maupun psikis-- sudah merupakan suatu kesukaran tertentu, maka secara otomatis pertumbuhan jasmani yang cepat menyebabkan te1jadinya berbagai perubahan yang menimbulkan bermacam-macam pengalaman yang belum pernah. dilalui oleh individu sebelumnya.
Bila perubahan negatif yang terjadi, maka hal ini akan sangat mengkhawatirkan dan mencemaskan orang tua, guru, dan masyarakat. Apabila seorang remaja hidup dalam masyarakat yang mengerti persoalan yang dilaluinya, serta memberi kesempatan yang cukup baginya untuk menyatakan diri, maka akan berkuranglah problema kejiwaan yang dialaminya. Akan tetapi, apabila seorang remaJa hidup dalam masyarakat dimana orang tua dan gurugurunya kurang mengerti akan perubahan cepat yang dilaluinya itu, serta tidak rnemberi kesempatau baginya untuk mengembangkan diri, atau malahan menghadapinya dengan kesal dan tekanan-tekanan, maka problem remaja akan berkembang dan bertumpuk. Hal ini disebabkan karena adanya tumpukan problema, dalam artian ada problem yang belum terpecahkan kemudian muncul problem yang lain.
