Abstract:
Bismillâhirrahmânirrahîm
Alhamdu Lillahi Rabbil ‘Âlamîn
Was-Shalatu was-Salâmu ‘ala Sayyid al-Mursalîn
Wa ‘alâ ‘Âlihi wa Shahbihi Ajma’în. Amma Ba’du:
Prof. Dr. Hj. Huzaemah Tauhid Yanggo, Lc. M.A. -atau yang akrab
dipanggil Ibu Huzaemah- merupakan ulama fikih yang sangat aktif
membela hak–hak perempuan. Ia perempuan Indonesia pertama yang
mendapatkan gelar doktor dari Universitas Al-Azhar Mesir dengan
predikat cum laude. Bidang keilmuan yang digelutinya adalah fikih
perbandingan. Karena ketekunan dan konsistensinya, ia pun meraih
gelar guru besar di bidang tersebut dan menjadi rujukan otoritatif
bagi kalangan akademisi dan praktisi hukum Islam, tidak saja pada
level nasional tapi juga internasional.
Kiprahnya dalam dunia pendidikan juga tidak diragukan. Selain
sebagai dosen, ia juga pernah menjabat Wakil Dekan bidang Akademik
di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta, Dekan Fakultas Syariah
IIQ Jakarta, Direktur Pascasarjana IIQ Jakarta (1998-2014), dan Rektor
IIQ Jakarta dari tahun 2014 hingga akhir hayatnya. Kontribusinya di
bidang dakwah dan sosial kemasyarakatan juga tidak syak lagi. Lebih
dari separuh hidupnya ia abdikan di MUI, NU, dan Al-Khairat.
Bahkan ia pernah menjabat sebagai Ketua MUI Pusat Bidang Fatwa,
Ketua MUI Pusat Bidang Pengkajian dan Pengembangan Sosial, salah
Pengantar Editor
x
satu A’wan PBNU, dan Ketua Pengurus Besar Persatuan Wanita Islam
al-Khairat Pusat di Palu.
Tidak berlebihan jika saat wafat pada 23 Juli 2021, ucapan
belasungkawa datang dari berbagai penjuru. Mulai dari kalangan atas
hingga bawah. Dari kelompok elit hingga kelompok alit. Dari kota
hingga pelosok desa. Semuanya mencurahkan isi hati dan pengalaman
terbaik mereka saat bersama Ibu Huzaemah. Acara pemakaman dan
tahlil serta doa bersama yang digelar IIQ Jakarta selama 7 hari secara
virtual tak pernah sepi. Orang-orang yang pernah kenal al-marhumah
berpartisipasi dan ingin memberikan penghormatan terkahir untuknya.
Ini menunjukkan bahwa Ibu Huzaemah adalah sosok yang dicintai
secara paripurna.
Agar ekspresi cinta kasih yang luar biasa kepada Ibu Huzaemah
itu tidak hilang begitu saja, maka kami coba menuangkannya dalam
buku sederhana ini. Sebenarnya buku ini adalah hasil kompilasi dari
sambutan para tokoh saat acara takziyah virtual, juga tulisan-tulisan
testimonial dari para pihak, baik yang ditulis di akun media sosial
pribadi atau tulisan yang secara khusus kami minta. Karena itu, jika
menu sajian dalam buku ini terasa “gado-gado” mohon dimaklumi,
karena ia adalah kumpulan dari bahasa lisan dan tulisan.
Niat kami adalah untuk mangabadikan ekspresi cinta para murid,
kolega dan sahabat Ibu Huzaemah dalam sebuah buku sederhana.
Juga untuk memberikan inspirasi kepada para pembaca tentang jerih
payah dan kiprah al-marhumah hingga mencapai “maqam” ulama yang
diakui dan dicintai. Di atas capaian akademik dan karirnya yang luar
biasa, beliau adalah sosok istri, ibu dan guru yang sangat tekun, santun,
sederhana, bersahaja sekaligus jenaka.
Selain menyajikan testimoni, buku ini juga mengetengahkan
biografi singkat Ibu Huzaemah. Mulai dari kehidupan masa kecil hingga
dewasa, perjuangan selama menuntut ilmu di Kairo, hingga kiprahnya
dalam bidang pendidikan, sosial dan dakwah. Di bagian akhir juga
ditampilkan beberapa rekam jejak al-marhûmah dalam sorotan media.
Biografi Ibu Huzaemah sengaja tidak dielaborasi terlalu mendetail
karena sulitnya mendapatkan data tentang perjalanan hidup beliau dari
narasumber kunci. Saking “sulitnya” mengulik keterangan dari sumber
kunci, akhirnya penerbitan yang semula ditargetkan akhir tahun silam
molor hingga saat ini.