Abstract:
"Mengatasi Masalah Sesuai dengan Syariah" . Inilah slogan yang selalu disampaikan oleh pihak pegadaian syariah. Di lembaga inilah masyarakat termasuk yang ekonominya menengah ke bawah yang membutuhkan dana untuk mengembangkan usahanya bisa terpenuhi. Berbagai macam cara yang dilakukan oleh masyarakat atau pengusaha dalam mendapatkan dana untuk mengembangkan usahanya. Salah satunya dengan mendatangi pegadaian syariah terdekat yang dapat memberikan bantuan modal untuk usahanya. Masyarakat tidak perlu khawatir untuk meminjam modal di pegadaian syariah, karena lembaga ini merupakan lembaga keuangan yang terhindar dari praketek riba. Selain itu lembaga suatu badan usaha di Indonesia yang juga secara resmi mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat atsa dasar hukum gadai.
Dalam penelitian skripsi ini, penulis melakukan penalitian di pegadaian syariah Dewi Sartika di Jakarta. adapun metode yang digunakan adalah bersifat kualitatif yaitu memahami secara mendalam mengenai masalah yang diteliti melalui pengumpulan data-data dan informasi yang terkait dangan pegadaian syariah Dewi Sartika Jakarta. Serta pendekatan penelitian yang digunakan adalah berupa studi kasus.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Pegadaian syariah Dewi Sartika Jakarta merupakan lembaga keuangan yang beperan penting dalam meningakatkan usaha kecil menengah (UKM) karena lembaga ini terus berkomitmen dalam mengembangkan produk-produk jasa keuangan yang dibutuhkan masyarakat. Pegadaian syariah Dewi sartika Jakarta memberikan kemudahan bagi nasabah yang ingin mendapatkan dana untuk usahanya. Salah satunya adalah produk Ar-Rum. Produk ini merupakan produk khusus yang diluncurkan untuk para pengusaha ekonomi menengah ke bawah. Produk Ar-Rum merupakan fasilitas pinjaman atas pembiayaan untuk keperluan usaha para nasabah pegadaian yang menganut prinsip syariah. Keberhasilan pegadaian syariah Dewi Sartika Jakarta dalam memberikan bantuan dana kepada nasabah khususnya pengusaha kecil dan menengah (UKM) juga terbukti dengan semakin meningkatnya jumlah nasabahnya yaitu tahun 2003 hanya berkisar 1415 nasabah dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 20399 nasabah.
