Abstract:
Indonesia dalam menghadapi pasar bebas tahun 2014 mengalami kesulitan yang bisa dibilang cukup mematikan. Pemangkasan subsidi besar-besaran, naik:nya BBM, melonjaknya harga pangan di pasar hingga turunnya daya beli masyarakat menjadi masalah yang tidak bisa tidak diindahkan. Zakat dianggap menjadi salah satu solusi nyata dalam menangani hal ini. Kenyataannya walau zakat dianggap memiliki peranan yang besar di masa Umar bin Abdul Aziz, zakat belum bisa menambah pemasukan Negara. Tentu hal ini menjadi ironi tersendiri bagi negara dengan penduduk muslim terbanyak di Asia. "Perbandingan Perolehan Zakat Di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya di BAZNAS Jakarta" akan menguraikan problematika tentang faktor-faktor yang dianggap sangat berpengaruh dalam perolehan zakat dan kendala-kendala yang terjadi di lapangan serta strategi BAZNAS dalam meningkatkan perolehan zakat, dalam hal ini mengambil daerah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur sebagai bahan referensi.
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data menggunakan wawancara yang dilakukan dengan salah satu staf lembaga terkait baik dari BAZNAS, BAZIS maupun BPS. Sedang data sekunder akan diperoleh melalui studi dokumen atau pustaka (library research) berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip baik dipublikasikan maupun tidak.