Abstract:
Transportasi merupakan kebutuhan mendasar manusia. Transportasi digunakan sebagai sarana untuk memenuhi hajat hidup setiap individu. Seiring dengan perkembangan zaman, model transportasi kian marak dan beragam. Salah satunya adalah model transportasi udara atau pesawat. Transportasi udara kini kian diminati oleh masyarakat, dikarenakan dapat memudahkan dan fungsional. Meningkatnya pengguna transportasi udara atau pesawat sejalan dengan tingginya mobilitas dan pertumbuhan bisnis. Hal ini tentunya berdampak pada rantai bisnis penerbangan. Khususnya pada jasa penjualan tiket melalui calo. Seiring dengan perkembangan zaman, adanya jual beli tiket melalui calo banyak dijumpai di Bandara. Meskipun pemerintah melalui otoritas Bandara telah menggalakkan budaya pembelian tiket tanpa melalui calo, namun pada kenyataannya di lapangan praktik ini sangat susah untuk dihapuskan karena ada faktor-faktor yang saling membutuhkan antara calon penumpang dan calo. Upaya penertiban dan mendisiplinkan praktik calo sering dan secara priodik dilakukan oleh pemegang otoritas termasuk di Bandara Juanda Surabaya, tetapi buktinya sampai saat ini masi tetap ada praktek jual beli melalui calo di Bandara Juanda Surabaya. Berangkat dari permasalahan tersebut penulis tertarik untuk mengkaji dan meneliti bagaimana praktek transaksi jual beli yang dilakukan melalui calo di Bandara Juanda Surabaya dan apakah praktik jual beli yang dilakukan meialui calo di Bandara Juanda Surabaya itu sudah sesuai dengan hukum Islam?
Metode yang digunakan dalam penelitian m1 menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan datanya menggunakan interview, observasi, dan penelitian.
