Abstract:
Pembagian zakat secara konsumtif perlu ditinjau dan dipertimbangkan kembali secara · proporsional. Pembagian zakat secara konsumtif boleh jadi masih diperlukan, namun harus ada sebagian lain yang dikelola dan didistribusikan sebagai investasi, untuk memberikan modal kepada para mustahik, dan selanjutnya mereka dapat membuka usaha dan secara lambat laun mereka akan memiliki kemampuan ekonomi yang memadai.
Pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian di LAZ DPU DT Jakarta, yang bertempat di Jombang-Ciputat. data yang penulis gunakan adalah data primer yang diperoleh lari orang yang berkompeten yaitu Pimpinan LAZ DPU DT Jakarta dan Ketua Misykat DPU DT Jakarta, dan pendekatan yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan Pertama, ada empat mekanisme yang dilakukan oleh DPU DT dalam pendayagunaan zakat produktif, yaitu 1) Assesment (survey) Vilayah, 2) Sosialisasi, 3) Uji Kelayakan, 4) Latihan Wajib kelompok (monitoring). Kedua, program Misykat ini telah berpengaruh signifikan terhadap peningkatan usaha mustahik. faktanya, terjadi peningkatan rata-rata sebanyak 20% per tahun pada usaha yang dijalankan oleh masyarakat setelah menjadi anggota Misykat.
