Abstract:
Sistem perekonomian yang digunakan oleh Lembaga Keuangan, yakni bank, dari setiap masa ke masanya mengalami perkembangan, bahkan dapat terjadi perubahan jika sistem perekonomian tersebut banyak memiliki dampak negative yang akan ditimbulkan dalam penggunaan sistemnya, dari sistem ekonomi perbankan konvensional berkembang menjadi sistem ekonomi Islam (perbankan syariah). Yang membedakan sistem ekonomi Islam dengan sistem ekonomi yang lain adalah prinsip yang digunakan dalam setiap transaksinya. Sistem ekonomi Islam menggunakan prinsip bagi hasil bukan menggunakan prinsip bunga sebagaimana sistem ekonomi sebelumnya yaitu sistem ekonomi konvensional. Sistem perekonomian perbankan syariah menjawab permasalahan ekonomi ribawi, dengan salah satu prinsip pembiayaan bank syariah yaitu pembiayaan musyarakah.
Ada pun · yang menj adi ketertarikan penulis untuk meneliti adalah dikarenakan bagi hasil merupakan ciri khas dari sistem ekonomi syariah dan pada skripsi sebelumnya studi kasus selalu pada lembaga keuangan makro, sekalipun lembaga keuangan mikro yakni studi kasusnya di BMT, tidak pada BPRS sehingga membuat penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian dengan skripsi yang berjudul: "Implementasi Konsep Musyarakah (Studi Kasus di BPRS Harta Insan Karimah Cabang Cikarang) "
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan yang menghasilkan data deskriptif dan tertulis dengan memadukan antara penilitian kepustakaan (library research) dengan penelitian berupa wawancara dengan staff BPRS Harta Insan Karimah Cikarang. Adapun hasil penelitian yang dilakukan penulis, bahwa implementasi konsep musyarakah di BPRS HIK secara garis besar telah sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Hal tersebut dapat dinilai dari aspek terpenuhinya rukun-rukun musyarakah yakni adanya a' qidain (para pihak yang berakad) yaitu antara pihak bank dan nasabah mitra, adanya ra 'su al-maal (modal) atau kontribusi dana yang diberikan dari BPRS Harta Insan Karimah dan kontribusi dana dari pihak nasabah minimal 30%. Adanya sighat (ijab dan qabul) serta Nisbah keuntungan dalam musyarakah dinyatakan dalam bentuk persentase bukan dinyatakan dalam bentuk nominal tertentu.
