DSpace Repository

Konsep Dhaiq Ash-Shard Menurut Al-Qur'an (Kajian Tafsir Tematik)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Muhammad Ulinnuha
dc.contributor.author Misbahul Muhajirah, 03210201
dc.date.accessioned 2023-05-17T05:16:53Z
dc.date.available 2023-05-17T05:16:53Z
dc.date.issued 2012
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2740
dc.description.abstract Hiruk pikuk kehidupan dengan berbagai bentuk aktivitas yang terus bergulir tanpa henti, sering melahirkan halangan dan tantangan yang mengantar seorang hamba kepada gundah gulana dan ketidaktenangan hati. Segala yang terjadi di sekeliling kita begitu beragam, dari hal yang menyenangkan sampe yang menyedihkan sekalipun. Baik yang bersangkutan dengan diri pribadi atau antar masyarakat, semuanya selalu akan terjadi diluar rencana serta sepengetahuan kita. Banyaknya keluhan masyarakat akhir-akhir m1 akan mewabahnya gejala penyakit hati dan stres pada manusia zaman sekarang telah menarik perhatian penulis. Sebab, hal ini telah menimbulkan pengaruh kesedihan, kegundahan, kegalauan dan keresahan luar biasa ke dalam jiwa para pengidapnya, serta menjadikan mereka merasa tak berdaya dan lemah.Al-Qur'an telah menjelaskan dan menyingkap rahasia hati manusia, suatu hal yang bagi manusia sendiri merupakan misteri. Buktinya dalam kehidupan sehari-hari kita sering bertemu orang-orang yang menyatakan, seperti tidak mengerti kehendak hatinya, tidak dapat mengendalikan hatinya dan sebagainya. Skripsi ini mengungkapkan apa yang dibahas Al-Qur'an tentang sempitnya dada (dhaiq ash-Shadr) dengan jenis penelitian menggunakan library research (penelitian kepustakaan), metode pengumpulan data dan menganalisa data dengan cara metode content analis. Dengan hasil temuan yang menyatakan bahwa Dhaiq ash­Shadr yang terlihat secara fisik sebagaimana tafsiran secara ilmiah dari Firman Allah SWT dalam (QS. Al-An'fun [6]: 125) adalah sesaknya dada yang dirasakan manusia digambarkan seperti orang yang sedang mendaki gunung. Secara ilmiah sesak dada disebabkan karena kekurangan udara (pertukaran udara oksigen dan karbon dioksida di ruang hampa udara). Dan Dhaiq ash-Shadr secara mental sebagaimana yang dijelaskan dalam (QS. Hud [11]: 12), (QS.Al-Hijr [15]: 97), dan (QS.Asy­Syu'ara' [26] : 13). Adalah perasaan hamba yang dengan iradat dan takdir dari Allah SWT, yang tidak siap untuk menerima seruan Islam yang merupakan agama fitrah dan memberi petunjuk kepada jalan yang benar dan lurus, sehingga hatinya terasa sempit dengan adanya kegundahan yang dirasakan oleh hatinya, makadia pun menemui penghalang untuk memandang secara benar terhadap apa yang disampaikan kepadanya, hingga ia berpikir mengenai agama dan tampak baginya petunjuk. Sebagaimana kisah Nabi Musa yang dijadikan rujukan penelitian ini. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Dhaiq Ash-Shadr en_US
dc.subject Perspektif Al-Qur'an en_US
dc.subject Tafsir Tematik en_US
dc.title Konsep Dhaiq Ash-Shard Menurut Al-Qur'an (Kajian Tafsir Tematik) en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account