DSpace Repository

Konsep Doa menurut Wahbah Az-Zuhaili dalam Tafsir al-Wasith

Show simple item record

dc.contributor.advisor Faizah Ali Sibromalisi
dc.contributor.author Hoeriyah, 11210460
dc.date.accessioned 2023-05-17T08:01:07Z
dc.date.available 2023-05-17T08:01:07Z
dc.date.issued 2014
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2763
dc.description.abstract Skripsi dengan judul "Konsep Doa menurut Wahbah Az-Zuhaili dalam Taf<;ir al-Wasith "adalah sebuah analisis mengenai doa-doa tertentu yang ditafsirkan oleh Wahbah Az­Zuhaili, yang pada hakikatnya Wahbah Az-Zuhaili mendefinisikan doa adalah sebagai interaksi langsung antara seorang hamba dengan Tuhannya yang dalam bentuknya, doa ini merupakan suatu ibadahyang berupa ketundukan dan kepatuhan, pertolongan serta dukungan seseorang hamba kepada Tuhan yang mempunyai segala kekuatan dan kemuliaan, baik dikala seorang hamba itu di uji atau tertimpa musibah, maupun dalam mendapat segala kebaikan, kesenangan, kekurangan ataupun berkecukupan. Kebalikan dari orang yang tidak pemah berdoa dan tidak membutuhkan Allah adalah bagaikan orang sombong yang tidak mengenal selendang, dan kain kesombongan yang sepatutnya dimiliki Tuhan. Sumber-sumber utama dalam penelitian ini . diambil dari berbagai kitab tafsir Al-Qur'an, diantaranya : Tafsiral-Wasith, Tafsir al-Munirkarya Wahbah az-Zuhaili, Tafsir Sya 'rawi karya Syaikh Muhammad Mutawalli Sya'rawi, Tafsir Shafwatu al-Tafasir karya Syaikh Muhammad Ali al-Shabuni, Tafsir al­Maraghi karya Ahmad Mushthafa al-Maraghi, Tafsir Lubabual-Tafsir karya lbn Katsir, dan Tafsir Fi Zhilali Al­Qur 'an karya Sayyid Quthb.Kajian skripsi ini merupakan kajian pustaka dengan metode pembahasan yang bersifat deskriptif analitis, yakni meguraikan dan menganalisis penafsiran Al-Quran tentang materi pembahasan yang di dapat dari berbagai sumber bacaan yang primer dan sekunder kemudian data-data tersebut dianalisis untuk memperoleh kesimpulan dan tercapainya tujuan penelitian yaitu "Konsep Doa menurut Wahbah Az­Zuhaili dalam Tafsir al-Wasith" Hasil dari penelitian ini adalah doa memohon kebaikan kehidupan dunia akhirat pada Q.S. al-Baqarah [2] : 201 ; yang dijelaskan oleh Wahbah Zuhaili secara terperinci, dan menekankan penafsiran ayat tersebut yaitu : lebih utama dari berdoa untuk kebahagiaan dunia adalah berupa taufiq, rezeki dan kesehatan. Sedangkan kebahagiaan akhirat adalah puncaknya. Doa memohon ampunan atas semua kesalahan baik karena lupa atas kekeliruan pada Q.S. al-Baqarah [2] : 286 ; ditafsrikan oleh W ahbah Az-Zuhaili membagi ayat ini dengan tujuh untaian doa. Doa memohon kemantapan iman pada Q.S. Ali 'Imran [3] : 8, ditafsrikan oleh Wahbah Az-Zuhaili dengan menjelaskan ayat yang Muhkamat yaitu seluruh ayat yang berkaitan dengan kewajiban syariat yang secara khusus ditujukan bagi hamba-hamba yang tidak ada kerancuan, sedangkan ayat Mutasyabihat adalah ayat yang terkait dengan kewajiban syariat. Dalam ayat ini yang dimaksud dengan permohonan "supaya tidak disesatkan" adalah supaya tidak disesatkan dari memahami ayat-ayat Mutasyabihat. Doa memohon diberikan pasangan dan anak-anak yang soleh pada Q.S. Al-Furqan [25] : 74, dijelaskan oleh Wahbah Az-Zuhaili dengan menguraikan sifat-sifat ibad al-Rahman yang memiliki sembilan sifat, diantaranya terdapat dalam doa pada ayat ini. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Konsep Doa en_US
dc.subject Wahbah Az-Zuḥailī en_US
dc.subject Tafsir Al-Wasith en_US
dc.title Konsep Doa menurut Wahbah Az-Zuhaili dalam Tafsir al-Wasith en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account