dc.description.abstract |
Latar penulisan Sla-ipsi ini adalah dilihat dari faktanya bahwa bumi tempat tinggl'kita merupakan satu diantara jutaan benda langit yang mengapung di angkasa. Di bumi lah kita dapat tumbuh berkembang dan mendapat perlindungan dari langit yang menjadi atap bagi bumi. Karena langit yang menurunkan air hujan ke bumi lalu mengahasilkan segala tumbuhan. Banyak teori yang mengatakan bahwa antara langit dan bumi dulunya adalah satu. Dengan kenyataan ini, maka penulis tertarik untuk mengkaji tentang kejadian langit dan bumi dilihat dari perspektif tafsir Al-Mishbah.
Kajian skripsi ini merupakan kajian pustaka dengan teknik pengumpulan studi documenter ( documentery study), merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisa dokumen-dokumen, baik tertulis, gambar maupun elektronik. Sedangkan skripsi ini menggunakan metode Analisis Deskritif yakni, teknik yang menggambarkan apa yang ada, pendapat yang berkembang, prosedur yang ada, serta yang sedang tumbuh. Maka dalam hal ini penulis menggambarkan dan menguraikan data-data penafsiran M. Quraish Shihab tentang materi bahasan yang primer, serta tafsir-tafsir dan ensiklopedi Al-Qur'an sebagai data sekunder. Kemudian data-data tersebut dianalisis untuk memperoleh kesimpulan demi tercapainya tujuan penelitian yaitu "Langit dan Bumi dalam Perspektif Tafsir Al-Mishbah".
Temuan yang didapat dari hasil penelitian di atas yaitu M. Quraish Shihab menafsirkan bahwa langit dan bumi merupakan suatu yang padu kemudian Allah pisahkan dengan peroses menj adikannya langit dan bumi selama enam mas a. Dua masa penciptaan langit dan empat masa penciptaan bumi beserta seluruh isinya. Langit dan bumi masing-masing terdiri dari tujuh lapisan. M. Quraish Shihab menafsirkannya bahwa yang dimaksud makna tujuh adalah bilangan yang tak terhingga. |
en_US |