DSpace Repository

Langit dan Bumi dalam Perspektif Tafair Al-Mishbah (Kajian Tafair Tematik)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Muhammad Ulinnuha
dc.contributor.author Elly Mastho' ah Anggraini, 11210431
dc.date.accessioned 2023-05-22T04:18:50Z
dc.date.available 2023-05-22T04:18:50Z
dc.date.issued 2015
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2781
dc.description.abstract Latar penulisan Sla-ipsi ini adalah dilihat dari faktanya bahwa bumi tempat tingg􀀏l'kita merupakan satu diantara jutaan benda langit yang mengapung di angkasa. Di bumi lah kita dapat tumbuh berkembang dan mendapat perlindungan dari langit yang menjadi atap bagi bumi. Karena langit yang menurunkan air hujan ke bumi lalu mengahasilkan segala tumbuhan. Banyak teori yang mengatakan bahwa antara langit dan bumi dulunya adalah satu. Dengan kenyataan ini, maka penulis tertarik untuk mengkaji tentang kejadian langit dan bumi dilihat dari perspektif tafsir Al-Mishbah. Kajian skripsi ini merupakan kajian pustaka dengan teknik pengumpulan studi documenter ( documentery study), merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisa dokumen-dokumen, baik tertulis, gambar maupun elektronik. Sedangkan skripsi ini menggunakan metode Analisis Deskritif yakni, teknik yang menggambarkan apa yang ada, pendapat yang berkembang, prosedur yang ada, serta yang sedang tumbuh. Maka dalam hal ini penulis menggambarkan dan menguraikan data-data penafsiran M. Quraish Shihab tentang materi bahasan yang primer, serta tafsir-tafsir dan ensiklopedi Al-Qur'an sebagai data sekunder. Kemudian data-data tersebut dianalisis untuk memperoleh kesimpulan demi tercapainya tujuan penelitian yaitu "Langit dan Bumi dalam Perspektif Tafsir Al-Mishbah". Temuan yang didapat dari hasil penelitian di atas yaitu M. Quraish Shihab menafsirkan bahwa langit dan bumi merupakan suatu yang padu kemudian Allah pisahkan dengan peroses menj adikannya langit dan bumi selama enam mas a. Dua masa penciptaan langit dan empat masa penciptaan bumi beserta seluruh isinya. Langit dan bumi masing-masing terdiri dari tujuh lapisan. M. Quraish Shihab menafsirkannya bahwa yang dimaksud makna tujuh adalah bilangan yang tak terhingga. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Langit dan Bumi en_US
dc.subject Perspektif Tafsir Al-Misbah en_US
dc.subject Tafsir Tematik en_US
dc.title Langit dan Bumi dalam Perspektif Tafair Al-Mishbah (Kajian Tafair Tematik) en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account