Konsep Politik Hasbi Ash-Shiddieqy dalam Tafsir An-Nuur.

Abstract

Skripsi ini mengkaji konsep politik Islam yang digagas Hasbi Ash-Shiddiegy, pemikir dan tokoh pembaharuan asal Aceh yang sangat dikenal, baik di kalangan akademis maupun masyarakat. Hasbi sengaja dipilih karena ia dipandang sebagai seorang otodidak, pcnulis produktif, penggagas perlunya disusun fikih yang berkepribadian Indonesia dan politisi aktif mewakili partai Masyumi (Majelis Syuro Muslim Indonesia) dalam perdebatan ideologi di Konstituante. Dalam Sidang Konstituate 5 Februari 1958, Hasbi menyampaikan pokok­pokok pemikirannya mengenai Hak-Hak Asasi Manusia yang kemudian naskah pidato tersebut ditulis dalam sebuah buku yang berjudul Islam & HAM; Dokumen Politik Pokok-Pokok Pikiran Partai Islam. Bertolak dari uraian di atas, maka penulis mengkhususkan mengangkat bidang politik dari pemikiran Hasbi Ash­-Shiddieqy dalam sebuah karya ilmiah dengan tema "Konsep Politik Hasbi Ash-Shiddieqy Dalam Tafsir An-Nuur" Penelitian ini te1masuk kategori penelitian pustaka ( library research) yaitu dengan mencari data-data dari berbagai literatur clan sumber yang ada kaitannya dengan masalah di atas. Adapun metode pembahasan dalam skripsi ini menggunakan metode kualitatif, artinya prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Atau dengan ungkapan lain menguraikan dengan kata-kata dan menganalisis satu persatu hal-hal yang menyangkut pokok permasalahan yang bersifat deskriptif analitis, yaitu penelitian yang menitik beratkan pada literatur dengan cara menganalisis muatan isi dari literatur yang terkait dengan penelitian baik dari data primer dan sk.under. Selanjutnya, karena objek penelitian ini adalah ayat-ayat Al-Qur'an, maka data primer yang penulis sajikan adalah tafsir An-Nuur karya Muhammad Hasbi Ash­Shiddieqy. Sedangkan data skunder berupa referensi-referensi yang terkait dengan tema politik. Penelitian ini menghasilk.an sebuah kesimpulan yang menyatakan politik menurut Hashi Ash-Shiddieqy mengenai: 1. Suksesi Kepemimpinan adalah melalui pemilihan, dipilih oleh rakyat dan dari rakyat tanpa ada tekanan dari pihak manapun. Keputusan dan aturan yang dibuat tidak menyalahi hukum Allah dan Rasulnya. Keputusan yang ditetapkan menyangkut maslahat um.um. 2. Struktur Kekuasaan, yaitu bentuk negara yang dikehendaki Islam adalah negara yang mempunyai Dewan Perwakilan Rakyat dari kalangan rakyat yang menguasai bidangnya. Mereka terdiri dari pejabat pemerintahan ( eksek:utif), wakil rakyat (legislatif, parlemen), para hakim, ulama dan tokoh masyarakat (yudikatif). 3.Negosiasi & Solusi Konflik Melalui Syura, musyawarah adalah jalan yang ditawarkan untuk penyelesaian setiap konflik dengan melibatk:an semua anggota parlemen untuk tata cara sesuai dengan apa yang berlaku dan berkembang pada masyarakat (bangsa). 4. Implementasi Visi Keadilan bagi Rakyat, segala kewajiban yang harus dilaksanakan kepala negara, baik yang disebut maupun yang belum disebut, Hasbi mengistilahkannya dengan keadilan. Allah yang memerintahkan umat Islam (penguasa dan rakyat) selalu berlaku adil dalam setiap urusan (masalah), ucapan, pekerjaan dan budi pekerti. Adil adalah asas pemerintahan Islam. 5. Konsep Masyarakat yang dibina Nabi ini adalah satu konsep yang tahan uji di setiap tern.pat dan cuaca. Adapun keadaan masyarakat muslim sekanmg ini tidak ter1ihat seperti tersebut di atas, itu bukan salah Islam, tetapi salah masyarakat itu sendiri.