DSpace Repository

Sanad Keilmuan Syaikh ‘Abd Al-Ra’uf Al-Sinkili (w. 1105 H/1693 M) dalam Tafsir dan Qira’at

Show simple item record

dc.contributor.advisor Ade Naelul Huda
dc.contributor.advisor Samsul Ariyadi
dc.contributor.author Akhyar Amnar, 218410805
dc.date.accessioned 2023-06-09T08:21:39Z
dc.date.available 2023-06-09T08:21:39Z
dc.date.issued 2022
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2995
dc.description.abstract Kajian Al-Qur’an telah mewarnai sejarah peradaban dunia Islam. Penyebaran Islam pada awal kemunculannya, tidak lepas dari sumber utama ajaran Islam, yaitu Al-Qur’an. Karenanya, sejarah kajian Al-Qur’an di Nusantara, dapat ditelusuri sejak masuknya Islam ke Nusantara. Bahkan, perhatian kepada ilmu qira’at dalam kajian Al-Qur’an baru mulai ditekuni sejak awal abad ke-20, Proses tersebut tentu saja seiring dengan proses Islamisasi di Nusantara, para sejarawan sepakat bahwa tasawuf dan tarekat menjadi salah satu motor penggeraknya sepanjang perjalanan dakwah di wilayah Nusantara. Kajian ini berusaha merangkai genealogi atau silsilah keilmuan Syekh ‘Abd al-Ra’uf al-Sinkili dalam tafsir dan qira’at. Tesis ini membahas tentang historis/bibliografi sanad Al-Qur’an dan tafsir ‘Abd al-Ra’uf al-Sinkili, dengan para ulama qira’at dari guru-gurunya dan titik temunya, kemudian menelaah karya-karyanya dan kitab-kitab para ulama yang berhubungan dengan jejaring silsilah sanad qira’at ‘Abd al-Ra’uf al-Sinkili, beserta kerangka pemikiran dan pembaharuannya. Pendekatan historis ini dilakukan untuk menelusuri latar belakang kehidupan ‘Abd al-Ra’uf al-Sinkili serta menganalisis dinamika sejarah jalur sanad qira’at-nya. Sedangkan filosofis berarti melakukan telaah atas bangunan pemikiran ‘Abd al-Ra’uf al-Sinkili dengan melihat sumber-sumber penafsiran yang dijadikan rujukan di dalam menafsirkan Al-Qur’an. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan, yaitu: ‘Abd al-Ra’uf al-Sinkili mempunyai jalur sanad qira’at melalui jaringan gurunya, Ibrahim al-Kurani. Dari Ibrahim al-Kurani terhubung ke banyak isnad-isnad Mesir kepada guru-gurunya. Melalui Ibrahim al-Kurani isnad-nya bersambung kepada gurunya Sultan al-Mazzahi. Sultan al-Mazzahi bersambung ke atas kepada gurunya dari jalur Saifuddin al-Fudhali. Dari jalur Saifuddin al-Fudhali isnad-nya bersambung ke atas kepada gurunya Syihadzah al-Yamani, yang kepadanya jalur sanad qira’at para ulama Nusantara banyak disandarkan. Setelahnya, Syihadzah al-Yamani isnad-nya bersambung ke atas dan menerima sanad dari gurunya Nashiruddin al-Thabalawi. Kemudian dari jalur Nashiruddin al-Thabalawi titik temunya, yang menerima sanad qira’at langsung dari gurunya Imam Zakariya al-Anshari. Dengan demikian, sanad qira’at al-Sinkili bersambung secara runtutan dan beruntun ke atas sampai kepada Imam Zakariya al-Anshari. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Program Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Sanad Keilmuan en_US
dc.subject ‘Abd Al-Ra’uf Al-Sinkili en_US
dc.subject Tafsir dan Qira’at en_US
dc.title Sanad Keilmuan Syaikh ‘Abd Al-Ra’uf Al-Sinkili (w. 1105 H/1693 M) dalam Tafsir dan Qira’at en_US
dc.type Tesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account