DSpace Repository

Keparipurnaan Agama Dan Relevansinya Terhadap Konsepsi Bid'ah Di Kalangan Tekstualis (Aplikasi Hermeneutika Ma’nā-Cum-Maghzā)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Arrazy Hasyim
dc.contributor.author Nur Azizah Trijayanti, 18211036
dc.date.accessioned 2023-06-21T04:24:08Z
dc.date.available 2023-06-21T04:24:08Z
dc.date.issued 2022
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3114
dc.description.abstract Penelitian ini berangkat dari adanya fenomena sikap intoleran di tengah tubuh umat Islam yang terindikasi disebabkan oleh pemahaman tekstual terhadap teks keagamaan. Penulis melihat adanya urgensi untuk merespon dan memberi wawasan khususnya mengenai pemahaman terhadap QS. Al-Mā'idah [5]:3. Ayat ini kerap menjadi pijakan dalam konsepsi bid’ah di kalangan tekstualis dan dalil penolakan segala bentuk progresifitas dalam praktik keagamaan seperti maulid, zikir berjamaah, penggunaan tasbih dan lain sebagainya. Penulis berupaya melakukan interpretasi dengan pendekatan Ma’nā-Cum-Maghzā guna memahami secara kontekstual sehingga pesan utama ayat tersebut dapat ditangkap dan dipahami secara utuh. Tujuan penelitian ini adalah (1) menggali, menghimpun dan menganalisis makna QS. Al-Mā'idah [5]:3 dengan pendekatan hermeneutika Ma’nā-Cum-Maghzā; dan (2) mengidentifikasi hubungan antara QS. Al-Mā'idah [5]:3 terhadap konsepsi bid’ah menurut kelompok tekstualis. Penelitian ini termasuk kategori kualitatif dengan kajian kepustakaan (library research). Penulis menggunakan pendekatan Ma’nā-Cum-Maghzā sebagai pisau analisis dalam menginterpretasi QS. Al-Mā'idah [5]:3. Kemudian hasil dari interpretasi tersebut digunakan untuk melihat relevansi terhadap konsepsi bid’ah di kalangan tekstualis kontemporer Indonesia. Penelitian ini menghasilkan pesan utama dari QS. Al-Mā'idah [5]:3 antara lain; (1) Memelihara keselamatan jiwa dimulai dari memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi. Mulai dari jenis makanannya, dari mana sumber diperolehnya, dan bagaimana pengolahannya. (2) Keparipurnaan agama dapat berarti bahwa Islam telah lengkap dan sempurna dalam hal uṣūl, namun pemahaman terhadap agama belum sempurna. Sehingga berdampak pada adanya bentuk progresifitas dalam pengolahan hukum. (3) Hal-hal yang terkait dengan tata cara dalam praktik keagamaan merupakan bagian dari kesempurnaan agama itu sendiri selama tetap berpegang pada agama. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa QS. Al-Mā'idah [5]:3 tidak relevan untuk digunakan dalam konsepsi bid’ah. Hal ini disebabkan kelompok tekstualis terjebak pada kaidah berpikir tekstual dalam membaca teks keagamaan dan kurang menguasai kaidah-kaidah dalam uṣūl fiqh. Dari dua hal tersebut, tekstualisme menjadi sebab yang mendominasi. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Ma’nā-Cum-Maghzā en_US
dc.subject Keparipurnaan Agama en_US
dc.subject Tekstual en_US
dc.subject Kontekstual en_US
dc.subject Bid'ah en_US
dc.title Keparipurnaan Agama Dan Relevansinya Terhadap Konsepsi Bid'ah Di Kalangan Tekstualis (Aplikasi Hermeneutika Ma’nā-Cum-Maghzā) en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account