DSpace Repository

Respon Al-Qur’an Terhadap Fenomena Ikoy-Ikoy Di Instagram (Studi Komparatif Kitab Tafsir Al-Mishbah dan Kitab Al-Qur’an dan Tafsirnya Kementrian Agama RI)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Mamluatun Nafisah
dc.contributor.author Nur Syifa Azizah, 18211040
dc.date.accessioned 2023-06-21T04:26:58Z
dc.date.available 2023-06-21T04:26:58Z
dc.date.issued 2022
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3115
dc.description.abstract Beberapa waktu belakangan ini salah satu platform media sosial yaitu instagram sedang marak dengan tren “ikoy-ikoyan”. Ikoy-ikoy merupakan pemberian hadiah secara gratis selama masa pandemi . Ikoy-ikoy ini dibagikan secara cuma-cuma dari pemilihan secara random di Direct Message (DM) yang masuk untuk diberi hadiah uang, makanan ataupun hal lain yang dibutuhkan. Dari kejadian ini timbullah konflik antara si pemberi dan penerima. Adapun fokus kajian dalam penelitian ini yaitu bagaimana pandangan M. Quraish Shihab dan Kementrian Agama terhadap fenomena ikoy-ikoy di instagram. Skripsi ini berbeda dengan penelitian yg terdahulu, diantara lain seperti Siti Zahrotun Ni’mah (2018) Kemudian Nur Malik Ibrahim (2019) Amalia Magfiroh (2020), Muhammad Ali Hasan Basri (2020), dan Fatih Akbar Nur (2022). Jenis penelitian ini menggunakan kualitatif dengan kajian library research (studi kepustakaan). Kemudian teknik pengumpulan data yaitu dokumentasi dengan merujuk pada dua kitab tafsir sebagai sumber utama yaitu kitab tafsir Al-Mishbah dan kitab tafsir Al-Qur’an dan Tafsirnya Kementrian Agama, lalu dilengkapi dengan berbagai sumber sekunder seperti skripsi, jurnal maupun buku-buku yang membahas tema terkait. Teknik analisa data pada penelitian ini menggunakan content analysis (analisis isi). Adapun pendekatan penelitian ini menggunakan teori komparatif atau perbandingan. Adapun hasil penelitian dalam skripsi ini adalah, Pertama, secara garis besar menjelaskan siapa saja yang berhak menerima sedekah, yaitu hendaknya diberikan terutama kepada kerabat, anak-anak yatim, orang miskin, orang yang sedang dalam perjalanan, orang-orang yang meminta-minta, dan memerdekakan hamba sahaya. Kedua, setelah melekukan penafsiran, terdapat aspek persamaan dan perbedaan. Diantaranya terletak pada metodologi penafsiran. Juga terkait dalam penjabaran siapa saja yang berhak menerima sedekah pada ayat-ayat di atas, serta pemberian makna pada kata. Ketiga, strategi terhadap fenomena ikoy-ikoy, maka apabila sesuai dengan penafsiran kedua mufasir, yaitu sedekah hendaknya disalurkan tepat sasaran artinya seperti fakir miskin dan lain-lain, ikoy-ikoy ini tidak bisa menyesuaikan. Karena permainan Ikoy-ikoyan sendiri adalah untuk berbagai kebahagiaan, bukan memberantas kemiskinan. Maka salah satu cara melakukan sedekah yang memungkinkan terjamin tepat sasaran adalah dengan menyalurkannya dengan terjun langsung ke lapangan atau dapat juga melalui suatu lembaga. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Sedekah en_US
dc.subject Penerima en_US
dc.subject Al-Qur’an en_US
dc.title Respon Al-Qur’an Terhadap Fenomena Ikoy-Ikoy Di Instagram (Studi Komparatif Kitab Tafsir Al-Mishbah dan Kitab Al-Qur’an dan Tafsirnya Kementrian Agama RI) en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account