DSpace Repository

Konsep Sabar dalam Berumah Tangga (Studi Komparatif Tafsir Al-Dur al-Manṡūr fī al-Tafsīr bi al-Ma’ṡūr dan Fatḥ al-Qadīr al-Jamī’ Bayna Fannay al- Riwāyah wa al-Dirāyah min ’Ilm al-Tafsīr)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Sri Tuti Rahmawati
dc.contributor.author Siti Hajar Zabarjad, 18211086
dc.date.accessioned 2023-06-21T05:26:33Z
dc.date.available 2023-06-21T05:26:33Z
dc.date.issued 2022
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3123
dc.description.abstract Penelitian ini dilatar belakangi perhatian penulis terhadap sikap sabar dalam menghadapi dinamika rumah tangga, serta penafsiran Imam Jalāl al-dīn al-Suyūṭī (ulama klasik) dan imam al-Syaukānī (mufasir awal kontemporer) dengan perbedaan aliran kalam kedua mufasir. Bertujuan untuk memahami konsep sabar dalam berumah tangga dan mengetahui bentuk penafsiran Imam Jalāl al-dīn al-Suyūṭī dan imam al-Syaukānī terhadap ayat-ayat kisah rumah tanga dalam AL-Qur’an. Jenis penelitian kepustakaan (library research) dengan teknik pengumpulan data dokumentatif, analisis data desktiptif-kualitatif dan komparatif. Kerangka penulisan menjelaskan pengertian sabar dan rumah tangga, biografi mufasir, dan profil tafsir karyanya. Kemudian analisis terhadap ayat-ayat AlQur’an tentang kisah rumah tangga yang menyimpan konteks sabar dalam kisah tersebut. Meneliti QS. Ali-‘Imran [3]: 35-36, QS. Ali-‘Imran [3]: 38-41 QS. Ibrahim [14]: 37. Sumber rujukan utama penelitian ini adalah Tafsir Al-Dur al-Manṡūr fī al-Tafsīr bi al-Ma’ṡūr dan Fatḥ al-Qadīr al-Jamī’ Bayna Fannay al- Riwāyah wa al-Dirāyah min ’Ilm al-Tafsīr. Penafsiran imam al-Suyūṭī pada 3 ayat kisah rumah tangga seluruhnya menggunakan riwayat yang menjelaskan tentang kisah dan beberapa perbedaan bacaan Qira’at. Sedangkan penafsiran imam al-Syaukānī mencantumkan beberapa riwayat juga namun dominan kepada penjelasan secara bahasa. Membangun rumah tangga merupakan bentuk ibadah kepada Allah SWT. Menikah merupakan ibadah yang memiliki nilai yang tinggi. Karena dijanlankan seumur hidup. Mengingat menikah adalah sarana ibadah maka siapa saja yang berniat untuk melakukannya harus didukung dengan konsep diri yang mantap yakni sikap penuh kesabaran dalam bertanggung jawab menjalankan hak dan kewajiban sebagai pasangan dan juga orang tua. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Sabar en_US
dc.subject Rumah Tangga en_US
dc.subject Al-Dur al-Manṡūr en_US
dc.subject Fatḥ al-Qadīr en_US
dc.title Konsep Sabar dalam Berumah Tangga (Studi Komparatif Tafsir Al-Dur al-Manṡūr fī al-Tafsīr bi al-Ma’ṡūr dan Fatḥ al-Qadīr al-Jamī’ Bayna Fannay al- Riwāyah wa al-Dirāyah min ’Ilm al-Tafsīr) en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account