Abstract:
corak fiqih dalam Tafsîr al-Bahr al-Muhîth, karya Abu Hayyan adalah lanjutan dari rangkaian karya penulis tentang qira’at syâdzdzah dalam kitab tafsir tersebut. Dalam karya tersebut penulis menemukan banyak hal yang perlu dikaji dari sosok Abu Hayyan yang memiliki independensi dalam melakukan penafsiran. Para mufasir pendahulunya, pada masanya, dan sesudahnya mayoritas menolak qira’at syâdzdzah ketika menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an, khususnya ayat-ayat hukum. Namun, Abu Hayyan dengan tegas mengambil sikap berbeda dengan mereka. Atas dasar itulah, penulis hendak menyajikan kajian lanjutan terhadap Tafsîr Al-Bahr al-Muhîth. Buku yang penulis sajikan ini adalah tentang corak fiqih dalam Tafsîr al-Bahr al-Muhîth, karya Abu Hayyan Al-Andalusi. Hal ini mengingat adanya perbedaan pendapat dari beberapa literatur sebelumnya yang memiliki penilaian berbeda-beda terhadap Abu Hayyan; sebagian menilai cenderung pada Madzhab Dzahiri, sebagian lain mengatakan pengikut Maliki, sementara yang lain mengatakan pengikut Syafi’i. Kajian ini tidak untuk menjustifikasi salah satu pendapat tersebut, tetapi untuk melihat sikap dan langkah yang diambil
oleh sosok yang memiliki keahlian bahasa Arab yang tinggi, dimana corak lughawi mendominasi tafsirnya.
