DSpace Repository

Penghapusan Ayat-Ayat “Intoleran” Dalam Al-Qur’an (Studi Kritis Terhadap Pemikiran Goel [W. 2003 M], Muzicant [L. 1952 M], Spencer [L. 1962 M] Dan Rizvi [L. 1971 M])

Show simple item record

dc.contributor.advisor Muhammad Ulinnuha
dc.contributor.advisor Ade Naelul Huda
dc.contributor.author Mahmud Najahul Ulum, 221411039
dc.date.accessioned 2023-09-20T07:28:56Z
dc.date.available 2023-09-20T07:28:56Z
dc.date.issued 2023
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3206
dc.description.abstract Gagasan menghapus, bahkan upaya merevisi Al-Qur’an telah dilakukan sejak dahulu hingga masa sekarang. Ide tersebut berangkat dari dugaan radikalisme atau doktrin kebencian antar agama. Penelitian ini menganalisa gagasan penghapusan ayat-ayat “intoleran” dalam Al-Qur’an. Seberapa luas deskripsi gagasan yang muncul di dunia. Serta memberikan analisa kritis terhadap gagasan-gagasan yang ada. Tesis ini berbeda dengan karya Rofiatul Muna yang sama-sama membahas pandangan orientalis terhadap Al-Qur’an, tetapi Muna membahas terkait inkonsistensi Gramatika Al-Qur’an. Penelitian ini juga berbeda dengan penelitian revisi Al-Qur’an milik Ainur Rohim yang membahas antisemitisme. Penulis sama dalam teknik penelitian Adi Putra, yang menggunakan analisa kritis terhadap isu agama. Berbeda dengan Adi Putra dan Soetomo, penulis tidak hanya membahas Kristen saja. Penelitian Suab Tahir berbeda dalam objek kajian ayat-ayat Qital, sedangkan penulis membahas ayat-ayat “intoleran”. Persamaan dengan penelitian Achmad Zainuddin Arifin adalah membahas isu toleransi terkait agama. Semua penelitian di atas telah menginspirasi penulis dan mendukung penelitian ini. Penelitian ini termasuk katagori library research, berjenis kualitatif dan bersifat deskriptif-analitif. Pendekatan yang penulis pilih adalah sosio-historis, kritik ekstrinsik sastra dan pendekatan bahasa, serta mengikuti cara kerja metode tematik dalam pembahasannya. Penulis mengumpulkan data gagasan penghapusan ayat-ayat “intoleran” dari sumber the Calcutta Qur’an Petition karya Sita Ram Goel, katalog The End to Antisemitism karya Ariel Muzicant, The Critical Qur’an karya Robert Spencer dan petisi Wasim Rizvi. Temuan dalam penelitian ini adalah, pertama, tujuan dari keempat gagasan penghapusan ayat-ayat "intoleran" adalah desakralisasi Al-Qur’an sebagai wahyu suci. Hal ini terlihat dari masing-masing argumen para tokoh dalam rentang tahun 1938-2021 M. Kedua, kehadiran tren baru dalam pandangan Non-Muslim terhadap Al-Qur’an, yaitu Tren of the Al-Qur’an Revision. Isu intoleransi digulirkan kepada ayat-ayat jihad dan Qital, dengan tetap mempertahankan kritik tradisional sebagai pendukung. Walaupun demikian, Al-Qur’an selaku wahyu Tuhan dan mukjizat Nabi Muhammad akan tetap terpelihara sepanjang zaman sesuai QS. Al-H}ijr [15]: 9. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Program Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Penghapusan Ayat en_US
dc.subject Intoleran en_US
dc.subject Pemikiran Goel en_US
dc.subject Muzicant en_US
dc.subject Spencer en_US
dc.title Penghapusan Ayat-Ayat “Intoleran” Dalam Al-Qur’an (Studi Kritis Terhadap Pemikiran Goel [W. 2003 M], Muzicant [L. 1952 M], Spencer [L. 1962 M] Dan Rizvi [L. 1971 M]) en_US
dc.type Tesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account