Abstract:
Public speaking merupakan seni berbicara untuk menyampaikan pesan yang bertujuan menginformasikan kepada khalayak ramai. Semua orang bisa berkomunikasi, namun tidak semua orang mampu berbicara di depan umum dengan tidak nervous. Skill public speaking bukan bawaan dari lahir, maka dari itu, semua orang pasti bisa asalkan mau untuk terus mencoba dan melatih.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berupa wawancara dengan menggunakan pendekatan deskriptif dalam menganalisis. Teori public speaking model Charles Henry Woolbert yang memandang speech communication sebagai ilmu tingkah laku. Teori public speaking ini adalah salah satu metode analisis pidato yang menjelaskan tentang persiapan seorang yang akan melakukan pidato di depan khalayak.
Hasil penelitian mendeskripsikan yaitu pada public speaking Woolbert yang memandang sebagai ilmu tingkah laku. Adapun analisis yang mencakup keseluruhan di dalamnya atau inti dalam permasalahan. Yang pertama adalah teliti tujuannya di dalamya membahas tentang planning, ketahui khalayak dan situasianya yang menjelaskan mad’u digital, tentukan proposisi yang cocok dengan khalayak yang menjelaskan improvisasi konten dan pilih kalimat yang dipertalikan kemudian menjelaskan tentang aplikasi digital public speaking santri pondok. Setelah melakukan penelitian, penulis berkesimpulan bahwa adanya kegiatan muhadharah di pondok pesantren Al-Manshuriyah melatih public speaking santri yang memberikan pengaruh terhadap skill dan juga mental dan bertambah kepercayaan pada diri saat berbicara di depan umum. Hal ini merupakan kemajuan untuk seorang santri dan akan sangat bermanfaat apalagi ketika nanti sudah bermasyarakat.
