Abstract:
Pada era globalisasi saat ini, salah satu investasi atau bisnis yang menarik perhatian masyarakat adalah trading forex. Forex merupakan salah satu pasar yang paling likuid didunia dikarenakan perputarannya mecapai US$ 5 Triliun per hari. Dengan mengambil keuntungan dari selisih harga jual beli mata uang. Banyak masyarakat yang tertarik pada transaksi trading forex salah satunya adalah orang-orang yang beragama Islām, Namun banyak yang merasa khawatir untuk bertransaksi trading forex yang belum sesuai dengan ketentuan Agama Islām. Oleh karena itu Financial Broker Success mengeluarkan salah satu fitur dalam trading forex yakni fitur swap free dengan tujuan untuk mengatasi biaya swap atau bunga (riba) yang dihasilkan oleh transaksi menginap lewat dari tengah malam. Fitur ini dikeluarkan khusus untuk orang-orang yang beragama muslim.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian transaksi trading forex menggunakan fitur swap free dengan fatwa dewan syariah nasional majelis ulama Indonesia No. 28/III/DSN-MUI/2002 Tentang Jual Beli Mata Uang (Al-Ṣarf ). Penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif berupa studi kasus dan wawancara terfokus, menggunakan pendekatan yuridis normatif dengan data primer dan skunder, yakni dengan cara observasi serta mengumpulkan informasi melalui wawancara dengan responden dan salah satu anggota dewan syariah nasional DSN
Hasil dari penelitian ini, ditemukan bahwa transaksi trading forex mengandung unsur-unsur spekulasi (untung-untungan), maysir, dan riba. dan fitur swap free hanya mengatasi biaya swap atau bunga (riba) yang dihasilkan oleh transaksi menginap lewat dari tengah malam. Namun belum bisa mengatasi secara keseluruhan unsur-unsur yang terdapat pada transaksi trading forex. Dapat dikatakan bahwa trading forex belum sesuai dengan fatwa DSN MUI NO.28/DSN-MUI/III/2002 Tentang Jual Beli Mata Uang (Al-Ṣarf ).
