Abstract:
Pada tantangan kompleks zaman modern, pembentukan karakter yang kuat dan berintegritas menjadi prioritas utama dalam pendidikan berbasic Pondok Pesantren. Skripsi ini dilatar belakangi oleh kasus para penghafal Al-Qur’an yang telah selesai mengkhatamkan Al-Qur’an belum tentu lancar pada hafalan Al-Qur’an. Riyāḍah Al-Qur’an merupakan bentuk ikhtiar dari penjagaan hafalan Al-Qur’an. Penelitian ini memberikan pemahaman mendalam tentang praktik riyāḍah Al-Qur’an, yakni memberikan efek terhadap riyāḍah Al-Qur’an.
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana genealogi riyāḍah Al-Qur’an di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah II, bagaimana praktik riyāḍah Al-Qur’an di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah II dan dampak riyāḍah Al-Qur’an terhadap santri di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah II. Kemudian dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dengan kajian lapangan (field research), yakni suatu penelitian yang memanfaatkan sumber data dengan menggunakan hasil wawancara.
Mulanya genealogi yang terjadi berawal dari santri yang sudah mengkhatamkan Al-Qur’an 30 juz agar tidak sia-sia pada hafalannya. Oleh sebab itu, supaya santri terbiasa untuk terus membaca dan menjaga hafalan Al-Qur’an, kemudian diadakan kegiatan riyāḍah Al-Qur’an. Praktik yang dilakukan pada kegiatan riyāḍah Al-Qur’an dilakukan secara individual dengan tetap fokus membaca Al-Qur’an dalam jangka waktu sehari satu khataman selama 41 hari. Kemudian adapun efek yang terjadi ketika riyāḍah Al-Qur’an pada santri Pondok Pesantren Asshiddiqiyah II berbeda-beda pada setiap penerimaanya. Penelitian ini menunjukkan bahwa riyāḍah Al-Qur’an yang terjadi di Pondok Asshiddiqiyah II tergolong baik. Sebab Pondok Pesantren Asshiddiqiyah II adalah Pesantren modern yang berada di Tengah ibu kota namun bisa membawa ajaran-ajaran tasawuf di dalamnya.
