dc.description.abstract |
Misyka Nuri Fatimah (215410620), Dimensi Sufistik dalam The Holy Quran:
Text, Translation, and Commentary.
Tafsir sufi adalah penafsiran yang dilandaskan dari pemahaman
spiritual mufasir. Tafsir sufi oleh sebagaian ulama masih diperdebatkan
apakah ia termasuk dalam kategori tafsir yang diterima atau tidak. Yusuf Ali,
seorang mufasir yang berasal dari India, ikut meramaikan khazanah
penafsiran sufistik Al-Qur`an dengan membuat terjemah dan ulasan Al-
Qur`an yang berbahasa Inggris. Tafsir Yusuf Ali memang dikenal sebagai
tafsir yang sarat akan dimensi spiritualnya. Ia meyakini bahwa terdapat
makna batin dibalik makna lahir pada ayat-ayat tersebut. Meskipun demikian,
ia tidak mengingkari makna fisik.
Tema yang menjadi pokok pembahasan dalam penelitian ini adalah
huruf-huruf muqaththa’ah dan ayat kosmologi karena Yusuf Ali seringkali
menafsirkan kedua tema tersebut dengan penafsian esoterik. Penelitian
berbeda dengan disertasi M. Samsul Hadi yang berjudul berjudul Pemikiran
Yusuf Ali Tentang Wujud-wujud Spiritual. Disertasi tersebut membahas
wujud-wujud spiritual menurut Yusuf Ali sedangkan penelitian membahas
tentang dimensi sufistik mengenai huruf muqaththa’ah dan ayat kosmologi
dalam tafsir Yusuf Ali. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dimensi
sufistik dalam dua tema tersebut dan jenis tafsir sufi apa yang digunakan oleh
Yusuf Ali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
induktif dengan mengumpulkan tema dan penafsiran Yusuf Ali terhadap
tema tersebut dan metode analisis konten dengan menelusuri berbagai tafsir
sufistik lain yang dijadikan pembanding.
Penelitian ini menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa penafsiran
Yusuf Ali terhadap huruf-huruf muqaththa’ah dan ayat kosmologi lebih
menekankan kepada makna batin dibanding makna lahirnya. Jenis tafsir sufi
yang ada dalam The Holy Quran adalah sufi isyari. Pemaknaan esoteris
Yusuf Ali tidak leibh merupakan ungkapan dari pemahamannya tanpa
dilandasi suatu teori tasawuf dan ia tidak mempertegas untuk tidak terlalu
berkeyakinan mutlak atas pemahaman batin sebuah ayat. Hal ini merupakan
salah satu tolok ukur diterimanya tafsir sufi. |
en_US |