Abstract:
Agama Islam memberikan pedoman hidup yang berhubungan dengan hubungan tetangga. Tetangga yang baik adalah yang memberikan manfaat kepada tetangga lainnya, sementara tetangga yang buruk adalah yang membuat tetangga lain merasa tidak nyaman. Setiap individu diharapkan untuk menjaga dan menghormati hak-hak tetangganya, bukan menjadi predator yang merugikan tetangganya atau mengganggu harta, reputasi, atau kehormatan mereka.
Penelitian ini merupakan kajian kualitatif dengan kajian kepustakaan (library research). Adapun metode yang penulis gunakan dalam pengumpulan data adalah metode dokumentasi yakni berupa sumber data primer dari literatur kitab tafsir, yaitu tafsir al-Munīr maupun data sekunder yang bersumber dari jurnal dan karya ilmiah yang kemudian di analisis dengan Analisa dskriptif-analisis. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji ayat-ayat tertangga dalam Al-Qur’an dari sudut pandang tafsir al-Munīr karya Wahbah az-Zuhailī.
Adapun hasil analisis penelitian ini adalah Konsep bertetangga dalam Islam menggarisbawahi pentingnya menjalin hubungan baik dengan tetangga, baik yang dekat maupun yang jauh. Ayat-ayat seperti Surah An-Nisa ayat 36, Surah Al-Ahzab ayat 60-61, dan Surah Al-Mumtahanah ayat 8 memandu umat Islam dalam berinteraksi dengan tetangga. Konsep ini menegaskan nilai-nilai seperti saling menghormati, menjaga kejujuran, dan menghindari berita palsu. Tujuan utamanya adalah menciptakan lingkungan tempat tinggal yang aman, harmonis, dan damai. Dengan menjalankan prinsip-prinsip ini, umat Islam diharapkan dapat membangun hubungan yang positif dan saling mendukung dengan tetangga, sehingga ikut berkontribusi dalam membentuk masyarakat yang baik dan harmonis.