Abstract:
Penelitian ini dilakukan oleh penulis karena kegelisahan terhadap perilaku isra>f dan tabz|i>r. Dalam era yang semakin maju, manusia berusaha meningkatkan kualitas hidup melalui berbagai bidang termasuk teknologi, ekonomi, dan sosial. Meskipun kemajuan ini membantu, namun juga dapat membuat manusia terlena dan cenderung berperilaku isra>f dan tabz|i>r. Agama Islam secara tegas melarang kedua perilaku tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi salah satu penafsiran ulama tafsir Indonesia yaitu Hasbi Ash-Shiddieqy, terkait ayat-ayat mengenai isra>f dan tabz|i>r yang terdapat dalam kitab Tafsir An-Nur serta relevansi ayat-ayat tersebut dalam konteks masyarakat masa kini.
Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kualitatif atau kepustakaan (library research) dengan menggunakan metode deskriptif-analitik. Untuk teknik pengumpulan data dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik dokumentatif. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan tematik. Fokus dari penelitian ini ialah ayat-ayat isra>f dan tabz|i>r di dalam Al-Quran yang berkenaan dengan harta menurut Hasbi Ash-Shiddieqy dalam kitab Tafsir An-Nur. penulis juga menggunakan sumber sekunder lainnya seperti buku-buku, jurnal-jurnal dan lainnya yang terkait dengan pembahasan.
Hasil yang didapat dalam penelitian ini, isra>f menurut Hasbi adalah perilaku atau tindakan yang dilakukan secara berlebihan hingga melewati batasan-batasan yang wajar. Isra>f dalam harta adalah perilaku berlebihan dalam penggunaan harta sehingga melampaui batas yang semestinya, yang dapat menjadikan harta terbuang dan tidak efisien. Perilaku isra>f dapat terjadi pada hal-hal yang positif maupun negatif dan juga dapat mengubah hal-hal yang sebelumnya halal menjadi haram. Sedangkan tabz|i>r menurut Hasbi ialah perilaku memboroskan harta yaitu mengeluarkan harta pada tempat yang bukan seharusnya, jalan kemaksiatan atau jalan yang tidak di ridai oleh Allah SWT. Adapun relevansi ayat-ayat yang dibahas dengan kehidupan masa kini terletak pada tantangan yang dihadapi dalam menjaga keseimbangan antara memenuhi kebutuhan hidup dengan tidak terjerumus dalam perilaku isra>f dan tabz|i>r. Hal ini menggambarkan pentingnya memahami dan menerapkan ajaran agama dalam konteks kehidupan kini yang cenderung konsumtif.
