Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan resepsi masyarakat dalam fenomena sosial terkait pembacaan ayat-ayat syukur dalam Al-Qur’an di lokasi tertentu. Masyarakat Pondok Ranggon menjadikan sedekah bumi sebagai ungkapan bentuk syukur mereka kepada Allah SWT. Pengertian syukur sendiri merupakan menampakkan sebuah nikmat kepada si pemberi nikmat.
Penulis berfokus pada rumusan masalah bagaimana resepsi masyarakat yang melakukan tradisi sedekah bumi terhadap ayat-ayat syukur, gambaran sedekah bumi, dan motivasi masyarakat dalam menghadiri sedekah bumi.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif, dalam bentuk kajian lapangan (field search). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi oleh Edmund Husserl, dan mengguanakan teori resepsi Ahmad Rafiq.
Adapun hasil dari penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa Sedekah bumi merupakan perwujudan dari bentuk syukur melalui perbuatan, yang mana masyarakat Pondok Ranggon melakukannya dengan tindakan merayakan kegiatan sedekah bumi. Pada penelitian ini pula terjadi sebuah fenomena Al-Qur’an yang dimaknai oleh masyarakat. Seperti pada teks Al-Qur’an yang terdapat pada surat Ibrahim [14]:7 yang mendapat respon masyarakat dari hasil pemahaman dan penafsiran dalam ranah realitas pada wilayah Kramat Ganceng, Pondok Ranggon.
