DSpace Repository

Analisis kata Jadd Dalam Al-Qur’an (Pendekatan Semantik Toshihiko Izutsu)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Mohammad Husen
dc.contributor.author Qori Syifa Basani, 19211276
dc.date.accessioned 2023-11-21T03:50:50Z
dc.date.available 2023-11-21T03:50:50Z
dc.date.issued 2023
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3485
dc.description.abstract Penelitian ini membahas seputar metode semantik kata Jadd dalam Al-Qur’an. permaslahan yang diangkat dapat memberikan jawaban bahwa kata Jadd hanya diartikan dengan “kakek” saja. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode Semantik yang diplopori oleh Toshihiko Izutsu, adapun cangkupan metode semantik ini yaitu membahas mengenai makna dasar, makna relasional, sikronik dan diakronik dan terakhir pandangan dunia terhadap kata yang sedang dikaji. Inilah hasil dari penelitian yang penulis lakukan: makna yang sangat dasar dari kata Jadd ialah “bagian”. Sedangkan dari hasil Analisis sintagmatik Kata Jadd bermakna Ba’st, Sifah, Ṭarīq, dan ‘Aẓīm dan dari hasil pradigmatiknya kata Jadd memiliki arti yang mirip dengan kata-kata berikut: Bakhat, Ḥaẓ, Qaṭ’, ‘Aẓamah, Rizq dan berikut ini kata yang maknanya berlawanan dengan kata Jadd yaitu: Hazal, Sū’, Faqr. Kata Jadd pada masa pra-Qur’anik (jahiliyyah) diartkan dengan “kakek” sedangkan pada masa Qur’anik kata Jadd digunakan untuk menggambarkan keagungan Allah, dan pada masa pasca Qur’anik kata Jadd memiliki arti yang lebih beragam diantaranya: “ketetapan” , “kekayaan”, “keagungan”, “kesultanan” “kehebatan” dan “persoalan” dan lain sebagainya. 3. Kata Jadd pada masa pra Qur’anik memiliki arti kakek (nenek moyang) hal tersebut karena orang-orang pada masa pra islam (jahiliyyah) sangat mengagung-agungkan nenek moyang mereka dan agama yang dibawa oleh nenek moyang mereka. Ayat-ayat Al-Qur’an yang di dalamnya terdapat kata Jadd semua ayatnya turun di kota Makkah sesuai pemaparan pada paragraf pertama pada sub bab ini di katakan bahwa perubahan suatu makna terjadi menyesuaikan dengan kondisi masyarakat ada saat itu dan juga tidak bisa terlepas dari konteks pembiacaraan kapan dan dimana kata tersebut dituturkan. Karena keseluruhan ayat-ayat Al-Qur’an yang terdapat kata Jadd di dalamnya semuanya turun di Makkah yang mana orang-orang di Makkah pada saat itu memiliki sifat yang keras dan pendirian yang kuat yang mana mereka tetap bersi kukuh untuk mempertahankan agama nenek moyang mereka dan tetap mengagung-agungkannya maka kata Jadd di dalam Al-Qur’an juga mengikuti kebiasaan mereka tersebut yaitu kebiasaan mereka yang selalu mengagung-agungkan suatu hal. Walau di dalam Al-Qur’an kata Jadd memiliki arti yang beragam namun keseluruhan arti tersebut menunjukkan tentang betapa agungnya Allah. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Semantik en_US
dc.subject Jadd en_US
dc.title Analisis kata Jadd Dalam Al-Qur’an (Pendekatan Semantik Toshihiko Izutsu) en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account