Abstract:
Al-Qur’an banyak menggunakan gaya bahasa isti’ᾱrah, walaupun sering dibicarakan dan ditulis, tetap saja kurang dipahami, karena selain berbahasa Arab juga banyak menggunakan metafora. Sehingga Al-Qur’an yang berkaitan dengan isti’ᾱrah menarik untuk diteliti, karena dari teks Al-Qur’annya menghasilkan banyak interprestasi dan ilmu pengetahuan. Tujuan penelitian menggunakan objek pembahasan isti’ārah, untuk mengungkapkan kemukjizatan uslub ayat-ayat Al-Qur’an, dengan mengetahui kandungan-kandungan yang terdapat di dalamnya. Salah satu bentuk kemukjizatannya dengan ungkapan metafora dan efek yang ditimbulkan dari struktur bahasa Al-Qur’an.
Para Ulama’ berbeda pendapat, tentang adanya isti’ārah, ada yang memperbolehkan menggunakan isti’ārah ada yang tidak, namun dari hasil kesimpulannya, diperbolehkan menggunakan isti’ārah dalam ayat-ayat Al-Qur’an ketika ada aspek-aspek yang menjadikan makna Al-Qur’an lebih jelas untuk dimengerti. Isti’ārah dalam Al-Qur’an, supaya menggugah perasaan pembaca secara rohani, sehingga menimbulkan kegembiraan atau mendatangkan kepedihan dalam jiwa. Namun dengan adanya isti’ārah dalam surah Al-Qari’ah ini, memberikan pemahaman dan gambaran kepada mukhoṭob bahwasanya, kejadian hari kiamat itu menjadikan para manusia kebingungan dalam keadaan alam dunia bagaikan bulu yang berhamburan. Penelitian ini mengunakan, penelitian pustaka (library research). Sumber data utamanya adalah kitab Al Syᾱmil Fῑ Balᾱghah Al-Qur’an. Sedang sumber sekundernya adalah buku-buku, jurnal dan karya ilmiah yang relevan dengan penelitian ini. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan deskriptif analisis kitab Al Syᾱmil Fῑ Balᾱghah Al-Qur’an. Hasil penelitian ini, menunjukan bahwa surah Al-Qari’ah, termasuk surah ke 101, dinamakan surah makiyyah, yang menjelaskan tentang gambaran bagaimana dahsyatnya hari kiamat itu, yang mampu menghancurkan dunia dan se isinya atas kehendak Allah Ta’ala. Dalam surah Al-Qari’ah terdapat dua ayat yang mengandung unsur isti’ᾱrah, pada ayat pertama makna aslinya adalah hari kiamat, maksud tujuannya supaya mengetuk hati manusia dengan rasa ketakutan dan kegentingan. Kedua, pada ayat Sembilan, makna aslinya adalah termasuk nama neraka, bagi orang-orang kafir.
