Abstract:
Disertasi ini membuktikan bahwa istinbāṭ adalah salah satu ilmu Al-Qur’an yang berkembang semenjak lahirnya ilmu tafsir. Istinbāṭ tidak dibatasi hanya pada ayat-ayat hukum yang menghasilkan hukum fikih, tapi juga mencakup ilmu-ilmu yang lain seperti akidah, bahasa, pendidikan, akhlak dan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa cakupan istinbāṭ lebih luas dan lebih banyak dari tafsir dan makna yang terambil langsung dari lafaẓ. Penelitian ini diilhami oleh disertasi yang berjudul istinbāṭāṭ asy-Syaikh ‘Abd ar-Rahmān as-Sa’dī min Al-Qur’an al-Karīm, ‘arḍ wa Dirāsah, karya Saif bin Munṣir bin ‘Alī al-Hāriṡī. Dalam penelitiannya, beliau mengulas hasil istinbāṭ as-Sa’dī (w. 1957 M) di dalam tafsirnya dalam bidang akidah, fikih, uṣūl fikih, bahasa, pendidikan dan lainnya, tanpa membatasi tema tertentu di dalamnya. Adapun yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah membatasi pada ayat-ayat akidah dalam surat al-Furqān.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif model deskriptif, analitis, dan komparatif yaitu menganalisa data tentang objek yang diteliti menurut isinya yang melahirkan kesimpulan, kemudian dilanjutkan dengan melakukan komparasi antara istinbāṭ az-Zamakhsyarī (w. 538 H) dan istinbāṭ Wahbah az-Zuḥailī (w. 1436 H). Dari penelitian ini penulis menemukan beberapa metode dalam mengeluarkan istinbāṭ, persamaan dan perbedaan hasil istinbāṭ antara az-Zamakhsyarī (w. 538 H) dan az-Zuḥailī (w. 1436 H) dalam hal akidah yang berkaitan dengan iman kepada Allah, malaikat, kitab, rasul dan hari akhir.
