dc.description.abstract |
Ketika Allah SWT menurunkan Al-Qur’an, Allah menjamin keasliannya sehingga Al-Qur’an terjaga dari segala bentuk perubahan. Namun secara operasional Allah SWT melibatkan manusia dalam pemeliharaannnya, dengan cara menyiapkan metode terbaik dalam periwayatannya yaitu talaqqi musyāfahah. Penelitian ini mengangkat tema tentang pentingnya talaqqi musyāfahah bagi otentisitas bacaan Al-Qur’an, di tengah bertumbuhnya lembaga dan pengajar Al-Qur’an yang belum optimal menerapkan standar tartīl dalam pengajarannya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif berbasis lapangan (field research), yang bertujuan mendeskripsikan urgensi talaqqi musyāfahah dan otentisitas bacaan Al-Qur’an sebagai sebuah tradisi melestarikan periwayatan Al-Qur’an sesuai bacaan Rasulullah SAW. Penelitian dilakukan melalui studi aplikasi tartīl Metode Baligho, di Lembaga Tahfizh Al-Qur’an IQRO - Kota Bekasi. Data diperoleh melalui teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang lebih membahas talaqqi musyāfahah dalam tinjauan teoritis, maka penelitian ini bertujuan ekploratif dengan mengemukakan ide-ide/gagasan baru yang memperdalam pengetahuan tentang implementasi talaqqi musyāfahah di masa kini. Hasil penelitian menggambarkan bahwa implementasi Metode Baligho dalam mekanisme talaqqi musyāfahah di LTQ IQRO - Kota Bekasi, yang dilakukan melalui tahapan Pra Taḥsīn - Taḥsīn - Pra Taḥfiẓ - Taḥfiẓ berbasis “5 langkah Penting menuju Optimalisasi Tartīl (5L)” sebagai karakteristiknya, adalah berkontribusi dalam upaya menjaga keaslian Al-Qur’an. Talaqqi musyāfahah bukan hanya sekedar tradisi transmisi/periwayatan, tetapi merupakan faktor penting bagi tercapainya bacaan Al-Qur’an yang tartīl, serta memastikan bersambungnya bacaan Al-Qur’an kepada Rasulullah SAW. Dengan demikian talaqqi musyāfahah merupakan mekanisme terbaik yang berperan dalam otentisitas Al-Qur’an. |
en_US |