Abstract:
Al-Qur’an memiliki tingkat balagah yang sangat tinggi. Pada kajiannya lmu balaghah memiliki tiga kajian yaitu ilmu bayan, ilmu ma’ani, dan ilmu badi’. Fokus penelitian ini tertuju pada ilmu ma’ani. Ilmu ma’ani memiliki beberapa tema penting, yakni kalam khabari dan kalam insyai. Kalam insya’i terbagi menjadi dua kalam insya’i t}alabi dan kalam insya’i gaira t}alabi. Penelitian ini memfokuskan pada pembahasan kalam insya’i t}alabi dengan meneliti pada surah Ar-Ra’d dengan menggunakan penafsiran Al-Sya’rawi.ujuan penelitian adalah Mendeskripsikan penafsiran Al-Sya’rawi terhadap kalam insya’i t}alabi dalam surah Ar-Ra’d, dan memaparkan kesesuaian antara penafsiran Al-Sya’rawi Jenis riset ini merupakan penelitian kualitatif, karena penelitian ini .bersifat deskriptif dan dari hasil karena penelitian ini bersifat deskriptif dan dari hasil pengamatan. Sumber primer penelitian ini kitab Al-Sya’ra>wi> karya Muhammad Mutawalli> Al-Sya’rawi> dan sumber data sekunder kitab Jawa>hir Al-Bala>gah fi> Al-Ma’a>ni> wa Al-Baya>n wa Al-Badi’ karya Sayyid Ahmad Hasyimi dan kitab Al-Bala>gatul Wa>d}ih}ah dan dilengkapi karya-karya yang bersangkutan. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan dokumentasi. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini yaitu ilmu ma’a>ni>.Penafsiran Al-Sya’ra>wi> terhadap kala>m insya>’i t}alabi> memiliki beberapa metode diantaranya pertama menjelaskan makna mufrad, kedua menejlaskan hakikat unsur-unsur dan tertuju kepada siapa ayat tersebut, ketiga kandungan makna dari masing-masing unsur, dan menunjukan munasabah ayat yang berkaitan.merelevansikan antara penafsiran Al-Sya’ra>wi> dengan teori kala>m insya’i t}alabi> yaitu memiliki kesesuaian makna namun tidak dapat dipungkiri terdapat pula makna lainnya. Pada surah Ar’rad adanya unsur amr berjumlah 10 satu di antranya memiliki makna lainnya yaitu amr lil irsyad, istifha>m berjumlah 9 diantaranya memiliki makna lain yaitu inka>r, ta’z\im, dan amr. Nahyi dan nida>’ penulis tidak menemukannya.
