Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan penafsiran ayat-ayat komunikasi dalam tafsir era klasik (at-Ţabārī) dan modern (al-Marāgī) dalam Islam. Komunikasi memiliki peranan sentral dalam kehidupan manusia,dan pandangan Islam terhadap etika komunikasi memiliki dampak yang signifikan. Penelitian ini dilakukan berdasarkan pemahaman bahwa Al-Qur’an memberikan pedoman tentang etika komunikasi lisan yang berlaku sepanjang waktu.
Melalui analisis komparatif, penelitian ini mengidentifikasi sembilan prinsip komunikasi yang berasal dari Al-Qur’an dan meninvestigasi bagaimana kedua tafsir tersebut menjelaskan prinsip-prinsip tersebut. Metode penelitian ini melibatkan analisis konten terhadap ayat-ayat komunikasi yang relevan dalam tafsir at-Ţabarī dan tafsir al-Marāgī, serta merangku pandangan keduanya tentang prinsip-prinsip etika komunikasi lisan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun ada persamaan dalam penafsiran, seperti penekanan pada kebenaran, kebaikan, dan kelembutan dalam perkataan, ada juga perbedaan dalam penekanan dan fokus antara keduanya, at-Ţabarī cenderung menyoroti aspek kebenaran dalam perbuatan dan efek mendalam pada jiwa, sementara al-Marāgī lebih fokus pada penghindaran hasrat negatif dan lembutnya penyampaian. Selain itu, al-Marāgī lebih kontekstual dalam menerapkan prinsip-prinsip etika komunikasi lisan dalam era modern.
Penelitian ini memberikan wawasan mendalam tentang pandangan Islam terhadap etika komunikasi dan relevansinya dalam konteks modern. Perbandingan antara tafsir era klasik dan era modern memberikan pemahaman yang lebih kaya tentan bagaimana prinsip-prinsip komunikasi yang berasal dari Al-Qur’an dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari umat Muslim, terutama dalam era komunikasi global dan teknologi informasi yang terus berkembang.
