DSpace Repository

Tradisi Wirid Laqad-jā’akum (Studi Living qur’an di Pondok Pesantren Al-Amanah Bahrul Ulum Tambakberas Jombang)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Muhammad Ulinnuha
dc.contributor.author Bilqis Layly Rodliyah, 19211156
dc.date.accessioned 2024-05-08T05:39:44Z
dc.date.available 2024-05-08T05:39:44Z
dc.date.issued 2023
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3651
dc.description.abstract Membaca ayat-ayat Al-Qur'an tertentu mempunyai manfaat tersendiri bila diamalkan. Dalam pengembangan ilmu-ilmu tafsir, kajian terhadap Al-Qur'an menghubungkannya dengan ilmu-ilmu sosial. Pada dasarnya praktik living qur’an sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW, yaitu mencoba menangkap makna dan fungsi Al-Qur'an seperti yang dialami masyarakat Islam. Sebagian masyarakat Indonesia menggunakan Al-Qur'an di luar kaidahnya, seperti menggunakan Al-Qur'an sebagai jimat, mengamalkan bacaan Al-Qur'an pada waktu-waktu tertentu, dan membaca penggalan ayat Al-Qur'an pada waktu-waktu tertentu. Pondok Pesantren Al-Amanah Jombang merupakan salah satu yang menerapkan pembacaan ayat-ayat tertentu. Mengenai bacaan wirid Laqad-jā’akum di Pondok Pesantren Al-Amanah yaitu ayat QS At-Taubah ayat 128-129. Wirid ini dibacakan setiap selesai sholat fardlu. Dalam dua ayat tersebut menekankan akhlak mulia Nabi Muhammad SAW dan perintah bertawakal kepada Allah SWT. Dengan demikian, hal tersebut menjadi bagian dari tradisi penting yang dipertahankan di Pondok Pesantren Al-Amanah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, pengambilan data dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Dengan menggunakan teknik pengumpulan data tersebut, peneliti menganalisis data yang diperlukan. Tiga poin dalam rumusan masalah yaitu: 1. Bagaimana pelaksanaan wirid Laqad-jā’akum di pondok pesantren Al-Amanah? 2. Bagaimana pemahaman pengasuh, santri dan pengurus terhadap praktik wirid Laqad-jā’akum di pondok Pesantren Al-Amanah? 3. Apa pengaruh pembacaan wirid Laqad-jā’akum di Pondok Pesantren Al-Amanah?. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: Pertama, pelaksanaan pembacaan wirid Laqad-jā’akum dilaksanakan setiap bakda sholat maktubah yakni tiap selesai sholat fardlu, dibaca sebanyak tiga kali. Tujuan dari tradisi pembacaan wirid Laqad-jā’akum adalah sebagai bentuk ketakwaan kita kepada Allah, pondasi perjuangan, keistiqomahan dalam mengikuti ajaran mursyid, mengharapkan keberkahan dari guru. Ketiga, dalam tradisi tersebut memiliki makna sebagai penenang hati, penjagaan diri, bentuk kedisiplinan terhadap santri juga bentuk ta’dzim santri terhadap pengasuh di pondok pesantren. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Living qur’an en_US
dc.subject Tradisi en_US
dc.subject wirid Laqad-jā’akum en_US
dc.title Tradisi Wirid Laqad-jā’akum (Studi Living qur’an di Pondok Pesantren Al-Amanah Bahrul Ulum Tambakberas Jombang) en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account