dc.description.abstract |
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi serta menganalisis penafsiran ayat-ayat istighfar perspektif tafsir esoeklektik sebagai solusi terhadap permasalahan krisis lingkungan. Penelitian ini bersifat kepustakaan karena mengambil sumber-sumber yang berasal dari berbagai literatur dengan menggunakan sumber data dari empat buku yaitu metode Tafsir Esoeklektik, tafsir Al-Jilani, Tafsir Ruhul Ma’ani dan tafsir Al-Qusyairy. Metode yang digunakan pada penelitian ini bersifat kualitatif. Pendekatan teori yang digunakan ialah fenomenologi yang merupakan salah satu bentuk penelitian kualitatif dalam penafsiran ayat-ayat istighfar dengan metode esoeklektik, menjadi pokok kajiannya fenomena yang tampak sebagai subjek penelitian serta menggali ayat-ayat istighfar tentang pemecahan masalahan dari krisis lingkungan yang terjadi di sekitar atau di negara Indonesia atau pemaknaannya sehingga dapat di tangkap dalam pemikirannya.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis memberikan kesimpulan bahwa penafsiran mufasir kontemporer terhadap ayat-ayat istighfar dalam menunjukkan bahwa fenomena globalisasi yang terjadi saat ini serta berbagai isu-isu dan permasalahan yang muncul menunjukkan bahwa secara umum para mufasir sepakat terhadap penafsiran ayat-ayat istighfar dalam mengatasi krisis lingkungan yang telah di identifikasi. Adapun perbedaan pendapat di kalangan mufasir hanya terjadi pada penafsiran makna yang tidak bertentangan namun saling mendukung. Penafsiran Al-Qur'an yang dilakukan oleh Mufasir terhadap beberapa ayat- ayat yang telah di identifikasi, menunjukkan bahwa Al-Qur'an dapat di kontekstualisasikan terhadap permasalahan dan isu-isu ayat-ayat istighfar pada era globalisasi saat ini serta memberikan solusi terhadap setiap permasalahan yang ada. |
en_US |