DSpace Repository

Fenomena Cahaya Matahari Kepada Bulan (Kajian Tafsir Ilmi Kitab Mafātīh Al-Gaib)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Sofian Effendi
dc.contributor.author Prianka Ayu Farihin, 18211048
dc.date.accessioned 2024-06-29T04:28:24Z
dc.date.available 2024-06-29T04:28:24Z
dc.date.issued 2022
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3688
dc.description.abstract Al-Qur’an banyak memuat ayat-ayat tanziliyah yang fungsi utamanya adalah membimbing seluruh umat manusia untuk menjalin hubungan dengan Allah, dengan manusia lain dan dengan lingkungannya. Tidak hanya menjelaskan masalah keyakinan, hukum, dan pesan moral, tetapi Al-Qur’an juga memberikan panduan untuk memahami rahasia alam semesta. Tafsir ilmi adalah sebuah upaya memahami ayat-ayat Al-Qur’an yang mengandung Isyarat Ilmiah dari perspektif ilmu pengetahuan modern. Untuk memahami Isyarat Ilmiah yang terkandung dalam Al-Qur’an, tentunya perlu mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa saat Al-Qur’an diturunkan. Jika melihat kembali pada saat Al-Qur’an diturunkan, sangat sedikit Isyarat Ilmiah yang diketahui oleh umat manusia pada saat itu. Melalui Isyarat-isyarat Ilmiah yang diungkapkan, Al-Qur’an menekankan bahwa sains dan wahyu ilahi adalah dua aspek kebenaran yang tidak ada kontradiksi di antara keduanya. Di sisi lain, itu adalah tanda bahwa Allah menekankan pentingnya belajar dalam kehidupan, karena Allah sendiri tidak pernah menutup kesempatan bagi manusia untuk berupaya menafsirkan isi Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan Teknik studi kepustakaan. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan deskriptif dengan berusaha menjelaskan penafsiran ar-Rāzi dalam kitabnya Mafātīh Al-Gaib serta pendapat ulama lainnya. Adapun hasil dari penelitian Tafsir Fakhrudin ar-Rāzi Kajian tentang benda langit dalam Al-Qur’an merupakan kajian yang cukup menarik. Secara umum pembicaraan tentang benda langit dalam perspektif Al-Qur’an terdiri dari matahari dan bulan. Ketika membicarakan matahari, Al-Qur’an selalu konsisten dengan kata Sirāj. Sedangkan, ketika berbicara menenai bulan, menggunakan kata Munir. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Cahaya en_US
dc.subject Tafsir Ilmi en_US
dc.subject ar-Rāzi en_US
dc.subject Mafātīh Al-Gaib en_US
dc.title Fenomena Cahaya Matahari Kepada Bulan (Kajian Tafsir Ilmi Kitab Mafātīh Al-Gaib) en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account