DSpace Repository

Uslub Tikrar dalam Al-Qur'an (Studi Komparatif Kitab Tafsir Al-Kasysyaf dan Tafsir Al-Bahr Al-Madid fī Tafsir Al-Qur’an Al-Majid)

Show simple item record

dc.contributor.advisor M. Ziyad Ulhaq
dc.contributor.advisor Samsul Ariyadi
dc.contributor.author Khoirul Ibad, 222411113
dc.date.accessioned 2024-07-11T04:28:46Z
dc.date.available 2024-07-11T04:28:46Z
dc.date.issued 2024
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3705
dc.description.abstract Uslub Tikrar adalah salah satu bagian dari bagian dari ‘ijaz qur’aniy yang terdapat pada Al-Qur’an. Tikrar atau yang disebut repetisi adalah pengulangan yang mempunyai tujuan karena digunakan untuk maksud tertentu. Ada pengulangan secara lafaz dan ada pengulangan secara makna. menurut para orientalis salah satunya Jhon Wasnbrough yang berpendapat bahwa pengulangan, tikrār, atau yang bisa kita istilahkan dengan repetisi adalah sebuah kekacauan sistematika yang terjadi dalam Al-Qur’an. Ia mempertanyakan pengulangan, duplikasi dari analisis sastra yang ia lakukan terhadap Al-Qur’an. Az-Zamakshyari dan Ibnu Ajibah menjawab argumentasi tersebut dengan menghadirkan berbagai macam argumen bahwa tikrar bukan hanya sebatas pengulangan tapi juga mempunya maksud-maksud tertentu. Rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi Bagaimana penafsiran Imam Zamakhsyari dalam tafsirnya Tafsir Al-Kasysyāf dan Ibnu ‘Ajībah terhadap ayat-ayat tikrār dalam Al-Qur’an menganalisa bagaimana konteks pembahasan ayat-ayat tikrar tersebut. Serta sejauh mana urgensi dan rahasia ayat-ayat tikrār pada kehidupan Di antara kesimpulan dan urgensi serta hikmah dari tikrar sendiri menurut kedua mufassir ini adalah At-Ta’kid, Ziyadatu At-Tanbih, Ikhtishash, Ta’zhim dan tahwil, At-Ta’ajjub, Ikhtilaf Halayni. Istihdast, Istifzha’ Li ta’adud Al-Muta’allaq, Istfzha, Tanbih dan Ta’jiban li sya’ni. Sedang hikmah yang diberikan adalah Tikrār menjelaskan ketinggian kualitas Al-Quran, Keistimewaan suatu bahasa adalah pengungkapan makna dalam satu bentuk atau dalam berbagai bentuk dengan gaya yang sama atau dengan gaya yang berbeda. Bahkan, pengulangan tersebut dapat menambah arti baru yang tidak didapatkan di tempat lain. Maka pendapat Jhon Wasnbrough terbantahkan. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Program Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Tikrar en_US
dc.subject Tafsir Al-Kasysyaf en_US
dc.subject Tafsir Al-Bahr Al-Madid fī Tafsir Tafsir Al-Majid en_US
dc.title Uslub Tikrar dalam Al-Qur'an (Studi Komparatif Kitab Tafsir Al-Kasysyaf dan Tafsir Al-Bahr Al-Madid fī Tafsir Al-Qur’an Al-Majid) en_US
dc.type Tesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account